Massa kecewa karena tidak mendapatkan dana BST dari pemerintah
Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah sarana kantor desa di Desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan Jumat malam rusak parah, akibat dirusak sekelompok massa yang mengamuk sejak Jumat sore, diduga karena tidak mendapatkan dana bantuan sosial tunai (BST) yang disalurkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia kepada masyarakat di daerah ini.

"Ada sejumlah sarana kantor yang ikut rusak, seperti kursi, meja, dan jendela kaca yang pecah akibat dirusak massa," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan Ramli Tanjung yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh Barat, Jumat malam.

Menurutnya, massa mengamuk setelah berupaya mempertanyakan penyaluran dana BST, karena warga di Desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan banyak yang tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Tidak hanya itu, massa juga menyegel kantor desa setempat karena imbas dari kekecewaan yang mereka alami.
Baca juga: Hindari tumpang tindih, Bupati Aceh Barat minta penyaluran BST ditunda


Hingga Jumat jelang tengah malam, kata Ramli Tanjung, Camat Pasi Raja, Aceh Selatan Anakhi juga masih memimpin musyawarah bersama masyarakat dan muspika, setelah kejadian amuk massa guna mencari solusi atas kejadian tersebut.

"Informasi sementara yang kami terima, massa kecewa karena tidak mendapatkan dana BST dari pemerintah. Masyarakat berkeinginan dana bantuan agar dapat dibagi merata," kata Ramli Tanjung menambahkan.

Menurut warga, masyarakat kecewa karena semua masyarakat yang terdampak ekonomi pandemi COVID-19 di daerah ini tidak mendapatkan bantuan. Padahal, semua masyarakat merasakan dampaknya.

"Sampai malam ini masih diupayakan untuk diselesaikan oleh pak camat di desa," kata Ramli Tanjung menuturkan.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Ardanto Nugroho diwakili Kasat Reskrim Iptu Zeska Julian Taruna yang dihubungi dari Meulaboh, membenarkan kejadian amuk massa tersebut.

"Kami sudah berada di lokasi, kasus ini sedang kami selidiki," kata Iptu Zeska Julian Taruna singkat.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020