Hingga kini, kami telah melakukan "rapid test" terhadap 4.237 orang di Kabupaten Jayapura. Dari jumlah itu, 184 orang dinyatakan reaktif setelah pemeriksaan melalui alat "rapid test"
Sentani, Papua (ANTARA) - Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua Khairul Lie mengatakan hingga kini sebanyak 4.237 warga di daerah itu telah menjalani "rapid test" COVID-19.

"Hingga kini, kami telah melakukan rapid test terhadap 4.237 orang di Kabupaten Jayapura. Dari jumlah itu, 184 orang dinyatakan reaktif setelah pemeriksaan melalui alat rapid test," katanya di Sentani, Jumat.

Khairul menjelaskan, pada Kamis (14/5) pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap 133 orang di kabupaten tersebut. Jumlah itu terdiri atas sopir angkot, pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat, anggota TNI/Polri, pegawai Dinkes Kabupaten Jayapura, dan masyarakat umum.

Ia mengatakan dari 133 orang yang mengikuti rapid test itu, 16 orang terkonfirmasi reaktif. Sebelumnya, Rabu (13/5) Gugus Tugas kabupaten ini melakukan pemeriksaan melalui dengan alat rapid test kepada 343 orang, dan dari jumlah itu, 18 orang dinyatakan reaktif.

"Jadi, pemeriksaan berturut-turut dilakukan selama dua hari yakni Rabu-Kamis (13-14/5) total yang reaktif sebanyak 24 orang," katanya.

Bagi mereka yang reaktif itu, kata dia, tim pelayanan kesehatan Gugus Tugas akan berkoordinasi dengan pihak RSUD Yowari untuk mengirim hasil swab untuk pemeriksaan selanjutnya di Labkesda Provinsi Papua.

Menurut dia, hingga kini Tim GugusTugas terus berupaya memutus mata rantai virus mematikan itu. Upaya yang terus digalakkan yakni penyemprotan cairan disinfektan terus dilakukan.

Pada Kamis (14/5), penyemprotan disinfektan dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jayapura, yang difokuskan di BTN Ceria, di SDN Abeale satu dan dua, lalu di Jalan Palomo.

Selain itu, katanya, tim survailans tetap melakukan pemantauan terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan melakukan pemantauan terhadap pasien yang seharusnya melakukan pemeriksaan swab tetapi mangkir sehingga diarahkan ke RSUD Yowari.

Selanjutnya, tim penindakan, melakukan penindakan terutama terkait alat pelindung diri (APD), jarak duduk di dalam kendaraan yang dilakukan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura.

Selain itu,  tim ekonomi dan dampak sosial pada Kamis itu juga melakukan pembagian bahan makanan dan pendistribusian alokasi dana kampung (ADK) di Distrik Nimbokrang, Distrik Unurumguay dan di Distrik Depapre yang dipimpin langsung oleh ketua Tim Gugus, Mathius Awaitauw.

Kemudian, pembagian masker juga dilakukan pada Kamis di Distrik Ebungfauw sebanyak 2.200 masker.

"Kami tidak henti-hentinya memberikan imbauan secara terus menerus kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Protokol kesehatan ini meliputi menjaga jarak fisik, tidak berkerumun, dan bekerja, berdoa dan belajar dari rumah.

Ia menambahkan, kalaupun keluar rumah, selalu menggunakan masker, selalu melakukan cuci tangan dengan air mengalir pakai sabun, meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi.

Di samping itu, juga  beraktivitas ringan di rumah, dan minum vitamin C dan E atau bisa mendapatkan suplemen vitamin C dan E untuk meningkatkan imunitas tubuh, demikian Khairul Lie.

Baca juga: Ada empat tambahan, warga Kabupaten Jayapura positif COVID-19 jadi 44

Baca juga: Cegah penularan, Bupati Jayapura minta warga tutup tempat wisata

Baca juga: Wisma Atlet Jayapura untuk rawat pasien COVID-19 didukung tokoh

Baca juga: Ada 2.500 jiwa warga Kota Jayapura bermukim di zona merah COVID-19

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020