Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan para mitra industri siap melakukan produksi 1 juta floked swab (HS 19) untuk swab test COVID-19.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis mengatakan kolaborasi pendidikan tinggi dan industri mutlak dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19.

Ia mengatakan melalui sinergi tersebut berhasil menciptakan HS 19 yang telah diproduksi sebanyak 50.000 unit pada batch pertama dan telah diserahkan pada Kamis, 14 Mei 2020 kepada jaringan dokter Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Angkatan '95 untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan.

Baca juga: Mahasiswa UI juara kompetisi COVID-19 INA IDEAthon

"Target kami adalah mencapai produksi 1 juta unit pada Juni tahun ini yang kemudian akan disumbangkan secara gratis kepada pemerintah untuk didistribusikan kepada rumah sakit dan laboratorium rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia," katanya.

Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri DS Budiono menambahkan pihaknya tengah membangun iklim kolaborasi dalam pengembangan riset dan inovasi di UI secara umum dan secara khususnya di bidang alat-alat kesehatan.

"Sinergi yang terjalin antara UI, industri, dan pemerintah mampu mewujudkan hilirisasi riset yang berguna bagi negeri, khususnya saat ini di tengah mewabahnya COVID-19. Ini merupakan kolaborasi anak negeri yang membanggakan bagi ibu pertiwi," jelasnya.

Sementara itu Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan kerja luar biasa para pihak yang terlibat dalam konsorsium baik dari internal UI maupun dari eksternal UI, membuktikan bahwa riset pengembangan produk berbasis keilmuan dan multidisiplin akan menghasilkan karya terbaik serta berkesinambungan untuk NKRI.

Baca juga: Dosen UI luncurkan buku kajian Islami ibadah saat pandemi COVID-19

Flocked Swab Made in Indonesia yang diberi nama HS 19 (sebuah singkatan dari Hope and Solution for COVID-19)* ini akhirnya telah diproduksi setelah melalui tahapan riset dan pengujian.

Pengerjaan riset ini melibatkan para insinyur dari Fakultas Teknik (FTUI) dan dokter dari Fakultas Kedokteran (FKUI) di bawah naungan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI).

Sebelum diproduksi, prototipe HS 19 telah melewati proses pengujian dari Laboratorium Mikrobiologi FKUI, untuk memastikan produk telah aman digunakan bagi tenaga kesehatan maupun pasien.

Baca juga: Kemendes gandeng UI tentukan skala prioritas pembangunan desa
Baca juga: FIB UI terbitkan buku dasar-Dasar penerjemahan umum

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020