"Penyelenggaraan Festival Danau Poso 2009 ini juga sebagai manisfestasi pemerintah dan masyarakat dalam rangka mengangkat kembali citra budaya dan pariwisata yang sempat terpuruk akibat krisis dan konflik yang berkepanjangan di Poso beberapa waktu lalu, "kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (28/7).
Menurut panitia penyelenggara, kegiatan Festival Danau Poso yang telah menjadi major event dalam kalender pariwisata daerah ini dijadikan sebagai ajang untuk mempromosikan potensi pariwisata dan budaya kepada masyarakat luas baik dalam dan luar negeri sehingga memberikan kepercayaan bagi wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Sulawesi Tengah.
Seperti diketahui bahwa pengembangan pariwisata potensial di wilayah Indonesia Timur perlu ditindaklanjuti dan lebih memacu peningkatan pembangunan dan pengembangan pariwisata dengan menyediakan sarana dan prasana yang memadai.
Selain itu untuk mengemas produk pariwisata di Sulawesi Tengah perlu lebih ditingkatkan dengan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha pariwisata, maupun masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung kegiatan kepariwisataan daerah.
Peristiwa krisis dan konflik yang berkepanjangan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu telah membawa dampak pada semua sektor kehidupan masyarakat di sana, tidak terkecuali sektor pariwisata yang ditandai dengan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah tersebut. Konflik Poso juga menyebabkan kegiatan pariwisata seperti Festival Danau Poso menjadi terhenti dan baru dapat terselenggara kembali dalam dua tahun terakhir secara berturut-turut hal ini sejalan dengan kondisi Poso yang kembali kondusif dan aman untuk dikunjungi wisatawan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
