Surabaya (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya meminta warga tidak mengucilkan keluarga dari pegawai pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk yang saat ini menjalani isolasi maupun perawatan di rumah sakit karena dinyatakan positif COVID-19.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto, di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya telah menyebar Kasatgas Linmas di 14 kelurahan untuk memantau kondisi kesehatan pegawai Sampoerna beserta keluarganya.

"Kami sampaikan kepada ketua RT dan RW untuk ikut menjaga jangan sampai keluarganya ikut terkucilkan. Karena sekarang ini, ketika di lingkungan (perkampungan) ada satu positif, keluarga ikut dikucilkan," katanya.

Baca juga: Gugus Tugas Jatim evakuasi puluhan karyawan PT Sampoerna ke RS

Maka dari itu, lanjut dia, pihaknya bersama camat dan lurah juga menyampaikan kepada pengurus RT, RW, maupun masyarakat sekitar agar keluarga jangan sampai dikucilkan.

Selain itu, kata dia, pemkot juga meminta kepada manajemen PT HM Sampoerna untuk ikut memback-up isolasi mandiri bagi keluarga pegawai. Hal ini dikarenakan keluarga mereka juga termasuk ODR (orang dalam resiko) atau OTG (orang tanpa gejala), sehingga juga harus melakukan isolasi di rumah.

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini mengatakan berdasarkan hasil test swab yang diketahui karyawan Sampoerna yang positif COVID-19 hingga saat ini ada sekitar 37 orang. Sebagian dari mereka sudah melakukan isolasi di hotel dan sisanya menjalani perawatan di dua rumah sakit rujukan di Surabaya.

Bahkan, lanjut dia, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga terus bekerja melakukan perawatan bagi yang positif.

Baca juga: Pemkot Surabaya dinilai lamban respons kasus COVID-19 di Sampoerna
Baca juga: Pemkot Surabaya bantah lamban tangani kasus COVID-19 di Sampoerna


"Jadi itu yang dilakukan oleh pemkot, begitu kita mendapatkan informasi dari tim tracing, kita langsung melakukan antisipasi, baik dari sisi sosial maupun dari sisi protokol untuk perusahaan. Kita lakukan penutupan isolasi selama 14 hari dan itu sudah kami lakukan," katanya.

Diketahui pada awalnya terdapat dua karyawan pabrik PT. HM Sampoerna Tbk yang positif terinfeksi COVID-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, namun keduanya telah meninggal dunia. Menindaklanjuti kasus tersebut, tim Gugus Tugas COVID-19 Jatim melakukan tracing terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Rokok HM Sampoerna.

Semua karyawan tersebut kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya sebanyak 98 orang dinyatakan reaktif (positif) COVID019. Dari 98 orang karyawan, sebagian diisolasi di sebuah hotel di Surabaya dan lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis COVID-19.

Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam siaran persnya mengatakan pihak manajemen telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 sekaligus menghentikan tingkat penyebaran COVID-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujarnya.

Baca juga: 34 karyawan Pabrik Sampoerna terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Sampoerna pastikan produknya tidak terpapar COVID-19
Baca juga: Gugus tugas COVID-19 Jatim tangani temuan di pabrik Sampoerna

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020