Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora selama sepekan menjadi perhatian banyak pembaca mulai dari pengumuman Bantuan Langsung Tunai Dana Desa hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memperingatkan pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai.

1. BLT Dana Desa sudah mulai diterima warga miskin

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Ivanovich Agusta mengatakan Bantuan langsung tunai Dana Desa mulai disalurkan dan diterima warga desa miskin atau prasejahtera yang terdampak pandemi COVID-19.

"Desa Lele, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, contohnya, telah melakukan penyaluran BLT Dana Desa sebesar Rp600.000 per keluarga kepada 60 keluarga miskin untuk bulan pertama. Karena desa ini berada di pulau tersendiri dan jauh dari akses perbankan, maka pembayaran dilaksanakan secara tunai," kata Agusta dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Minggu (26/4).

2. PSBB Provinsi Jabar ditetapkan pada 6-19 Mei 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berlaku bagi semua kabupaten/kota mulai tanggal 6-19 Mei 2020 .

Pada 1 Mei 2020, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menandatangani SK bernomor HK.01.07/Menkes/289/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19.

3. Malang Raya sepakat ajukan PSBB

Wilayah Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu sepakat mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Kesepakatan tiga kepala dearah tersebut merupakan hasil rapat bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang difasilitasi oleh Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jawa Timur di Malang, Selasa (28/4).

4. WHO ingatkan pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai.

Dalam konferensi pers secara live streaming di Genewa, Swiss, yang diakses dari Jakarta, Senin malam (27/4), Tedros meminta negara-negara di dunia untuk terus menemukan, mengisolasi, mengetes dan merawat setiap kasus serta melacak setiap kontak untuk memastikan tren penurunan kasus COVID-19 terus berlangsung.

5. ISNU Tulungagung tegaskan kasus Jabalsari bukan klaster tahlilan

Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten Tulungagung mengatakan informasi yang menyebar di media dan media sosial serta mulut ke mulut yang menyebutkan kasus corona yang menyebar acak dan menginfeksi sejumlah warga di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur bukan dari "klaster tahlilan" seperti yang diberitakan.

"Tidak ada itu klaster tahlilan. Yang benar adalah persebaran dari klaster ke tiga, yaitu jalur penularan dari kelompok tenaga medis di RSUD yang terpapar dari pasien," kata Ketua ISNU Tulungagung Mochammad Rifai di Tulungagung, Minggu (26/4). (T.D018)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020