Untuk kabar baiknya sekarang ini kondisi pasien 01 yang masih diisolasi di RSMH Palembang sudah mulai membaik atau dalam tahap penyembuhan
Baturaja (ANTARA) - Tiga pasien baru yang positif terpapar virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan ternyata sama sekali tidak memiliki gejala terkena virus tersebut atau dikenal dengan sebutan orang tanpa gejala (OTD).

"Namun ketiganya dipastikan sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sebelum tes swab mereka dinyatakan positif," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU) Rozali di Baturaja, Senin.

Baca juga: Tujuh positif COVID-19, warga Aceh diminta disiplin jaga jarak

Dia mengemukakan ketiga pasien baru tersebut adalah ER (56), V (30) dan Y (43) yang merupakan orang-orang terkait erat dengan pasien positif sebelumnya yakni pasien 01, 02 dan 03 yang saat ini masih diisolasi di RSMH Palembang.

"Ya, ketiganya tanpa gejala dan kemarin sekitar pukul 16.00-17.00 WIB sudah kami jemput di rumah masing-masing untuk diobservasi di Hotel Baturaja," katanya.

Baca juga: Pasien pertama positif corona di Sorong sudah negatif

Rozali menegaskan sebelum hasil tes swab ketiganya dinyatakan positif, ER, V dan Y sudah diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Mereka masuk OTG dan melakukan observasi di rumah masing-masing sebelum hasil swab mereka dinyatakan positif. Sekarang sudah diobservasi di Hotel Baturaja," tegasnya.

Baca juga: PDP meninggal asal Sumbawa Barat positif COVID-19

Dengan adanya penambahan tiga pasien baru tersebut, kita dia, hingga saat ini tercatat jumlah warga Kabupaten OKU yang dinyatakan positif terjangkit virus corona berjumlah enam orang.

"Untuk kabar baiknya sekarang ini kondisi pasien 01 yang masih diisolasi di RSMH Palembang sudah mulai membaik atau dalam tahap penyembuhan," ungkapnya.

Satgas COVID-19 OKU juga mengimbau agar masyarakat tidak memandang kasus ini sebagai aib penderitanya, namun justru harus saling mensupport satu sama lain supaya wabah ini segera berlalu.

"Ini bukan aib karena ini adalah wabah yang terjadi di seluruh dunia. Mari kita putus mata rantai penyebarannya dengan tetap menjaga jarak social distancing dan phsycal distancing," tegas Rozali.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020