Washington (ANTARA News) - AS Rabu menjatuhkan sanksi terhadap dua orang yang diduga pendukung keuangan kelompok Islam Hizbulah, yang digolongkan sebagai kelompok teroris oleh Washington, yang bermarkas di Afrika.

Departemen keuangan AS mengatakan mereka telah menandai Kassim Tajideen dan Abd Al Menhem Qubaysi menurut undang-undang. AS akan membekukan aset mereka yang diduga teroris dan para pendukungnya serta melarang warga Amerika mengadakan transaksi dengan mereka.

Hizbullah yang didukung Iran adalah kelompok garis keras Syiah yang melancarkan perang yang menghancurkan Israel pada 2004.

Pernyataan departemen keuangan mengatakan, Tajideen adalah "penyumbang penting keuangan bagi Hizbullah yang mengoperasikan jaringan bisnis di Libanon dan Afrika".

Pernyataan itu menuduhnya telah menyalurkan dana melalui saudara laki-lakinya, yang mereka katakan sebagai seorang komandan Hizbullah di Libanon.

Tajideen dan saudaranya itu juga diduga telah menjalankan "perusahaan terselubung" bagi Hizbullah di Afrika.

Pada 2003, Tajideen ditangkap di Belgia terkait dengan penipuan, pencucian uang dan penyelundupan permata, kata pernyataan itu seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Qubaysi, seorang pendukung Hizbullah yang bermarkas di Pantai Gading, adalah wakil pribadi sekretaris jenderal kelompok itu Sayyid Hassan Nasrallah dan telah menampung para pejabat senior Hizbullah yang melakukan perjalanan ke Afrika untuk mengumpulkan uang, katanya.

Qubaysi juga diduga telah membantu mendirikan yayasan resmi Hizbullah di Pantai Gading yang telah digunakan untuk merekrut anggota-anggota baru bagi jajaran militer kelompok itu di Libanon.

"Kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk melindungi sistem keuangan dari ancaman yang diajukan oleh Hizbullah dan mereka yang mendukungnya," kata wakil menteri untuk terorisme dan intelijen keuangan Stuart Levey.

"Bukan saja Hizbullah sendiri organisasi teroris dengan pencapaian global, kelompok itu belum lama ini juga mengakui secara terbuka bahwa mereka telah memberikan dukungan pada Hamas," ia mengatakan.

Hamas -- gerakan Islamis banyak-segi politik, sosial dan bersenjata yang menguasai Jalur Gaza di wilayah Palestina -- dituding sebagai organisasi teroris oleh AS pada 1995.

Hizbullah telah berjanji untuk mengusir kelompok pro-Barat yang sekarang ini mendominasi parlemen Libanon dalam pemilihan legislatif Juni. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009