"Salah satu penyebab tidak tercapainya imunisasi lengkap anak di Provinsi Aceh dipengaruhi tentang adanya informasi yang berkembang di masyarakat terkait tingkat kehalalan vaksin imunisasi,”...
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Aceh menyatakan cakupan imunisasi dasar lengkap anak di provinsi itu  pada tahun 2019 hanya 49 persen atau tidak mencapai target yang ditetapkan  93 persen.

"Salah satu penyebab tidak tercapainya imunisasi lengkap anak di Provinsi Aceh dipengaruhi tentang adanya informasi yang berkembang di masyarakat terkait tingkat kehalalan vaksin imunisasi,” kata Koordinator Program Imunisasi Dinas Kesehatan Aceh, Helmi di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan pencapaian target imunisasi lengkap di suatu daerah juga sangat dipengaruhi oleh situasi, kondisi serta pemahaman yang baik oleh masyarakat terhadap akan pentingnya imunisasi yang diberikan kepada anak secara lengkap.
Baca juga: Imunisasi rubella di Banda Aceh tetap berlangsung

Menurut dia, salah satu upaya meningkatkan cakupan imunisasi lengkap adalah dengan meningkatkan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terhadap pentingnya imunisasi serta menyampaikan regulasi pendukung terhadap setiap vaksin yang akan diberikan dalam setiap tahapan imunisasi.

Imunisasi lengkap adalah imunisasi yang diperoleh oleh setiap anak sesuai tahapan yang dimulai dari HB 0, BCG dan Polio 1, polio 2, Polio 3, Polio 4, DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2, DPT-HB-Hib 3, IPV dan campak rubela.

“Kita juga terus memberikan edukasi sesuai tingkatan hingga ke Posyandu terhadap pentingnya imunisasi dalam upaya menghindari anak dari berbagai wabah penyakit, khususnya penyakit menular,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada para orang tua agar membawa anaknya ke Posyandu di masing-masing gampong untuk melaksanakan imunisasi sesuai dengan tahapan usia,” katanya.
Baca juga: Aceh Barat klaim bebas difteri

ia mengatakan, untuk diketahui saat ini cangkupan lengkap imunisasi bukan hanya sampai usia 9 bulan, tapi juga ada lagi untuk usia 18 bulan yaitu imunisasi DPT-HB-Hib yang keempat dan campak rubela kemudian disambung kembali pada usia sekolah kelas satu, kelas dua dan kelas lima.

"Cakupan imunisasi lengkap baru bisa dikatakan lengkap ketika si anak sudah mendapatkan semua imunisasi tersebut, bukan hanya cakupan imunisasi dasar lengkap dari umur 0 sampai 9 bulan," Kata Helmi.

Ia menambahkan di tengah kondisi penanganan COVID-19, pelayanan imunisasi di tetap berjalan di Posyandu atau Puskesmas dengan prinsip menjaga jarak antar sesama dalam upaya mencengah penyebaran virus corona.
Baca juga: Baru 27 persen anak Banjarmasin diimunisasi MR

Pewarta: Zubaidah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020