Mereka saat ini sedang didampingi menuju Markas Jamaah Tabligh Internasional di Golden Mosque, Quiapo-Manila untuk bergabung dengan 19 WNI Jamaah Tabligh yang sudah tiba sebelumnya di Manila pada 26 dan 27 Maret 2020
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Manila telah menjemput enam orang warga negara Indonesia (WNI), yang merupakan Jamaah Tabligh, dari Basilan, Filipina Selatan, pada pukul 17:25 waktu setempat, Rabu, di Pangkalan Militer Villamor-Manila, Filipina.

Dalam keterangan tertulis KBRI Manila yang diterima di Jakarta, Rabu, keenam WNI Jamaah Tabligh tiba dengan menumpang pesawat militer Filipina yang difasilitasi oleh Gubernur Basilan.

“Mereka saat ini sedang didampingi menuju Markas Jamaah Tabligh Internasional di Golden Mosque, Quiapo-Manila untuk bergabung dengan 19 WNI Jamaah Tabligh yang sudah tiba sebelumnya di Manila pada 26 dan 27 Maret 2020,” demikian KBRI Manila.

Para WNI direncanakan akan kembali ke Indonesia usai menjalani masa karantina yang dilakukan di Pulau Luzon.

Pihak KBRI Manila menambahkan bahwa penjemputan ini merupakan kloter ketiga, setelah KBRI menjemput dan memberikan fasilitas bagi dua kloter sebelumnya.

Upaya tersebut merupakan kerjasama antara KBRI Manila dengan Konsulat Jenderal RI Davao.

Pada Jumat (10/4) lalu, Pejabat bidang Penerangan, Hubungan Masyarakat, dan Media KBRI Manila, Agus Buana, ada setidaknya 30 Jamaah Tabligh asal Indonesia yang berada di Filipina. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya berada di Manila dan 11 lainnya berada di Davao.

Rombongan anggota Jamaah Tabligh itu belum dapat dipulangkan ke Tanah Air, karena Pemerintah Filipina menetapkan anturan karantina wilayah di Luzon, yang mencakup kawasan ibu kota negara di Manila.

“(Jadwal kepulangan) akan direncanakan setelah berakhirnya ECQ (perpanjangan karantina komunitas,red) di Filipina pada awal Mei 2020,” jelas Agus.

Baca juga: Gugus Tugas targetkan produksi 16.000 APD per hari

Baca juga: Sudah 10 kota dan kabupaten terapkan PSBB cegah penyebaran COVID-19


 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020