Kita terus perbarui laporan kabupaten dan kota termasuk rumah sakit
Samarinda (ANTARA) - Bantuan dari pemerintah pusat berupa alat tes cepat COVID-19 kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah didistribusikan ke masing-masing rumah sakit rujukan penanganan virus corona baru itu di daerah setempat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Minggu, mengatakan alat tersebut juga telah dimanfaatkan rumah sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota.

"Kami menerima bantuan sebanyak 2.400 rapid test (alat tes cepat, red.) dan sudah kami distribusikan semuanya, namun untuk laporan penggunaan baru sebagian yang kami terima," kata dia

Ia menjelaskan tes cepat salah satu alat kesehatan yang digunakan petugas kesehatan terkait dengan metode penyaringan awal untuk mendeteksi antibodi, terutama mendeteksi paparan virus corona pada seseorang, akan tapi bukan sebagai diagnosa.

Baca juga: Bantuan 2.400 "rapid test" sudah diterima Provinsi Jambi

Sebanyak 2.400 alat tes cepat itu didistribusikan ke Dinkes Samarinda 240 unit (dipakai 80 unit), RSUD IA Moeis 20 (dipakai tiga), RSUD AWS Samarinda 200, Dinskes Balikpapan 450 (dipakai 111), RSUD Beriman 50 (dipakai 37), RSUD Kanujoso Djatiwibowo 200 (dipakai 35).

Dinkes Berau menerima 40 unit dan RSUD Abdul Rivai Berau 80 (dipakai 22). Dinkes Kutai Kartanegara 220, RSUD AM Parikesit 40 (dipakai 24), RSUD Samboja 20 (dipakai 19). Dinkes Bontang 34 (dipakai 34), RSUD Taman Husada Bontang 46 (dipakai 41).

Dinkes Kutai Timur 100 dan RSUD Kudungga Sangatta 100 (dipakai 9). Dinkes Paser 100, Dinkes Penajam Paser Utara 90 dan RSUD Ratu Aji Putri Botung terima 30 (dipakai 10). Dinkes Kutai Barat 160 dan Dinkes Mahakam Ulu 60 serta Dinkes Provinsi Kaltim 120.

"Ini masih data sementara. Kita terus perbarui laporan kabupaten dan kota termasuk rumah sakit. Dinkes provinsi maupun kabupaten dan kota menerima 'rapid test'. Selain untuk petugas Dinkes, juga cadangan apabila rumah sakit kehabisan dan memerlukannya, maka segera disitribusikan," kata Andi Ishak.

Baca juga: Pengamat: Dunia usaha harus bantuan alat kesehatan, guna atasi Corona
Baca juga: Ahli: Rapid test menunjukkan positif belum tentu positif COVID-19


Pewarta: Arumanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020