Kami akan lakukan tes kedua dengan swab
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menerima 15 ribu hasil tes cepat atau rapid diagnostic test (RDT) terhadap warga Jawa Barat dan mendapati 677 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

"Kamis sudah kami bagikan hampir 50 ribu rapid test ke seluruh kabupaten dan kota, tapi yang baru dilaporkan hasilnya itu hampir 15 ribu. Dari 15 ribu yang dilaporkan kembali ke kami, berita buruknya Pak Wapres, terdapat 677 positif," kata Ridwan Kamil saat melakukan telekonferensi dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat.

Ridwan mengatakan angka 677 kasus positif COVID-19 tersebut belum ditetapkan sebagai angka resmi warga Jawa Barat penderita virus Corona jenis baru itu. Tes kedua akan dilakukan terhadap 677 warga Jabar tersebut dengan cara swab.

Baca juga: Di Depok, rapid test positif dilanjutkan pemeriksaan swab
Baca juga: Pemkot Bogor lanjutkan "rapid test" untuk deteksi corona


"Kami akan lakukan tes kedua dengan swab. Jadi belum saya laporkan yang 677 positif rapid test itu. Nanti kalau sudah selesai di-swab, baru kami laporkan sebagai angka (resmi) di Jawa Barat," jelasnya.

Dari angka 677 hasil positif tes cepat itu, Ridwan Kamil mengatakan jumlah terbesar didapat dari dua tempat, yakni Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri sebanyak 300-an kasus dan Gereja Bethel di Kota Bandung sebanyak 200-an kasus.

Kasus COVID-19 di Setukpa Polri Sukabumi ditemukan setelah terdapat tujuh orang positif dan dilakukan tes cepat terhadap seluruh penghuni sekolah polisi tersebut. Kini, Setukpa Polri Sukabumi diisolasi dan kegiatannya dikendalikan langsung oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.

Sementara kasus di Gereja Bethel Kota Bandung, lanjut Ridwan Kamil, dilakukan tes cepat terhadap 637 anggota gereja dan ditemukan 226 orang di antaranya positif COVID-19.

"Yang di Kota Bandung itu kurang lebih ada 200-an yang positif, itu datang dari satu jemaat Gereja Bethel. Jadi mereka berkumpul, pendetanya melakukan kontak fisik, sementara pendeta dan istrinya meninggal karena COVID-19," ujarnya.

Pelaksanaan tes cepat di seluruh wilayah Jabar itu dilakukan secara masif, baik melalui fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, maupun secara proaktif dengan mendatangi warga serta layanan drive through.

Baca juga: Alat tes corona ini bisa deteksi virus dalam lima menit
Baca juga: 140 orang ikuti "rapid test" corona di RSUD Soedono Madiun


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020