Jakarta (ANTARA) - Lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku dirinya masih tetap rutin berlatih di pemusatan latihan (pelatnas) angkat besi meski di tengah kondisi pandemi global COVID-19 yang kini mulai melanda Indonesia, terutama Jakarta.

"Pelatnas masih jalan terus seperti biasa. tidak ada perubahan," kata Eko saat dihubungi di Jakarta, Senin.

"Khawatir, tapi ya waspada aja dan jangan panik," lanjutnya.

Baca juga: PABBSI klaim bisa tambah lifternya ke Olimpiade Tokyo

Baca juga: PB PABBSI harap lifter junior dampingi Eko Yuli di Olimpiade 2020


Di saat sebagian cabang olahraga lain memilih untuk memulangkan atletnya ke daerah masing-masing sebagai antisipasi COVID-19, Eko yang tampil di kelas 61kg itu mengatakan semua lifter di pelatnas angkat besi hingga saat ini masih melakukan latihan secara normal, yakni pagi dan sore di Mes Kwini, Jakarta Pusat.

Meskipun semua kompetisi dibatalkan akibat virus corona, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio itu mengatakan kondisi tersebut tak mengganggu persiapannya menuju Olimpiade Tokyo.

Pria berusia 30 tahun itu menyatakan bahwa dirinya masih harus bekerja keras demi mencapai target meraih medali emas pada Olimpiade 2020 Tokyo.

Baca juga: Windy Cantika ditargetkan tampil di Olimpiade 2020 Tokyo

Eko yang sudah memastikan diri tampil di Tokyo 2020 itu dijadwalkan bakal mengikuti satu kejuaraan kualifikasi terakhir, yaitu Kejuaraan Asia pada 16-25 April di Tashkent, Uzbekistan. Namun di tengah kondisi seperti ini, Eko tak bisa memastikan ikut atau tidak, sebab para lifter di pelatnas pun masih menunggu kepastian penyelenggara terkait pelaksanaannya.

Kejuaraan tersebut penting karena menjadi kesempatan terakhir bagi PB PABBSI agar bisa menambah perwakilan atletnya di Olimpiade Tokyo nanti.

Hingga kini, PB PABBSI telah meloloskan dua atletnya ke Olimpiade 2020 Tokyo, yaitu Eko Yuli Irawan di kelas 61kg dan Windy Cantika Aisah di kelas 49kg putri.

Baca juga: Tim angkat besi Indonesia tiba di Iran kumpulkan poin Olimpiade
 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020