pilihan masuk akal untuk saat ini adalah berharap pada potensi wisatawan Nusantara atau lokal guna menghidupkan kembali perekonomian di DIY.
Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap kunjungan wisatawan Nusantara mampu menggairahkan kembali pariwisata di DIY menyusul wabah COVID-19 di berbagai negara.

"Jadi harapan saya teman-teman travel maupun hotel lebih banyak untuk (wisatawan) lokal. Toh penerbangan juga dapat korting (insentif) 30 persen," kata Sultan di Yogyakarta, Senin.

Saat ini, ia tidak berharap banyak dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Selain mereka khawatir tertular COVID-19 sehingga membatalkan kunjungan, Sultan menilai wisman akan kesulitan menuju Yogyakarta karena sebagian besar titik transit penerbangan di sejumlah negara ditutup.

"Mau datang lewat mana karena harus transit ke Singapura. (Wisman) lewat Singapura sebelum ke Jakarta atau ke Yogyakarta, terus Singapura close, Malaysia close, Korea ya diclose terus mau lewat mana?," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Insentif pariwisata tidak ditunda, dikaji waktunya

Dengan kondisi tersebut, Sultan menilai bahwa insentif pariwisata yang digelontorkan pemerintah pusat mencapai 30 persen tak akan banyak berpengaruh terhadap kunjungan wisman ke Yogyakarta. "Coba dikasih orang asing pun di Bali misalnya (insentif) 50 persen. Biarpun murah datang ke Indonesia, tapi mau datang dari mana," kata dia.

Oleh sebab itu, Sultan menilai pilihan masuk akal untuk saat ini adalah berharap pada potensi wisatawan Nusantara atau lokal guna menghidupkan kembali perekonomian di DIY. "Saya berharap kondisi lokal tidak banyak terpengaruh," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan bahwa belum adanya kasus COVID-19 di Yogyakarta menjadi penanda bahwa pariwisata di Yogyakarta aman dikunjungi.

"Ini menjadi bagian yang harus kita kampanyekan bahwa Yogyakarta siap dan aman dikunjungi," kata Singgih.

Untuk menjamin kenyamanan wisatawan, menurut dia, seluruh destinasi wisata di DIY dipastikan memiliki kesiapan merespons isu COVID-19, baik SDM maupun
ketersediaan fasilitas pendukungnya.

Baca juga: Karena corona, Disparekraf DKI bahas ulang kegiatan pariwisata

Bersama dengan dinas kesehatan, menurut dia, Dispar DIY akan mengecek ketersediaan tempat cuci tangan, sabun cair, atau hand sanitizer di seluruh destinasi wisata. Sebagai sampel, pengecekan telah dilakukan di objek wisata Nglanggeran, Gunung Kidul dan Mangunan, Bantul.

"Kalau seandainya di lokasi tidak ada (sabun atau hand sanitizer) kami akan memberikan itu, tentunya bersama Dinkes," kata dia.

Selain itu, kata Singgih, Dispar DIY juga akan memasang poster di seluruh destinasi wisata. Poster itu berisi penjelasan mengenai COVID-19 serta panduan meminimalisasi penularannya.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020