Jakarta (ANTARA News) - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama Kementerian Negera Perumahan Rakyat (Kemenegpora) membangun rumag susun sederhana sewa (Rusunawa) yang ditandai pencanangan Rusunawa UNJ oleh Meneg Perumahan Rakyat (Menpera) M Yusuf Asy'ari di Kampus B UNJ Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu.

Dalam pencanangan Rusunawa UNJ juga dihadiri Rektor UNJ Prof Dr Bedjo Sujanto, MPd, Kepala Pusat Pengembangan Perumahan Rakyat Andi Zainul A, dan Asisten Pembangunan Walikota Jakarta Timur Enjang Abdullah itu ditandai pemasangan kolom pada lanatai I Rusunawa UNJ oleh Menpera M Yusuf Asy'ari.

Andi Zainul dalam laporannya mengatakan, pembangunan Rusunawa diperuntukan bagi mahasiswa UNJ itu terletak di Kampus B Keluarahan Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur dengan luas area 5.000 m2, dan luas lantai 4.700 m2. Rusunawa terdiri dari 5 lanati dengan jumlah kamar 98 unit, termasuk dua unit kamar difable. Unit hunian bertipe 21 m2 dan dapat menampung 3-4 mahasiswa per unit, sehingga total dapat menampung 384 orang mahasiswa.

Fasilitas Rusunawa UNJ antara lain kamar mandi, WC komunal, ruang belajar  dan jemuran di tiap lantai hunian, sedang struktur bangunan menggunakan sistem pracetak (precast) agar pelaksanaan lebih cepat dengan mutu yang lebih baik yang pembangunan dijadwalkan selesai 7 Juni 2009.

Menpera M Yusuf Asy'ari dalam sambutannya mengharapkan, agar pembangunan rusunawa dapat membantu para mahasiswa yang kurang mampu dan bertempat tinggal jauh dari kampus UNJ, untuk memanfaatkan rusunawa dengan sistem sewa yang terjangkau dan menghemat dari segi transportasi.

Kebutuan Rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah di seluruh Indonesia mencapai 5 juta orang, namun sesuai target pemerintah dalam pembangunan 5 tahun (2005-2009)  adalah mebangun 60.000 unit rusunawa, yang diawali pada tahun 2005 sebanyak 12 twinblock di 9 lokasi, pada tahun 2006 dibangun 5 twinblock di lima lokasi, pada 2007 (24 twinblock), 2008 (39 twinblock), sehingga hingga saat ini telah dibangun 79 twinblock.

Menpera menyatakan, pihaknya telah melaksanakan kesepkatan bersama (MOU) dengan Depdiknas dan Depag, sehingga jika Depdiknas bersedia menganggarkan 0,35 persen saja dari anggaran pendidikan, maka akan dapat dibangun Rusunawa di ratusan kampus di Indonesia.

Sementara itu, Rektor UNJ Prof Dr Bedjo Sujanto MPd menyambut baik atas kesediaan Menpera untuk bekerjasama dalam membanguan rusunawa mahasiswa UNJ, sehingga dapat meringankan beban mahasiswa dari kalangan menegah ke bawah untuk tetap berkuliah di UNJ serta dapat menarik mahasiswa dari negara lain yang akan berkulaih di UNJ karena telah memiliki rusunawa mahasiswa.

Rektor mengatakan, UNJ kini memiliki 20.400 mahasiswa mulai program D-3, S-1, S-2 dan S-3 yang  25 persen berasal dari keluarga tidak mampu yang mereka mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di UNJ.

UNJ berencana membanguan kampus sesuai dengaan pengembangan menjadi kampus modern yang saat ini telah mendapatkan pinjaman dari Bank Pembangunan Asia 
(ADB) sebesar 25 juta dolar AS dengan anggaran pendamping 13 juta dolar AS, sehingga rektor mengharapkan Menpera dapat membantu pembangunan kampus UNJ dengan mencari lokasi yang berdekatan dengan kampsu A dan B UNJ di Rawamanguan Jakarta Timur.(*)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009