Semarang (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kabupaten Karanganyar, Jateng hingga Minggu (22/2) malam, masih meningkatkan kewaspadaannya sehubungan tanah di daerah tersebut yang masih labil, dan setiap saat dapat bergerak.

"Sampai saat ini masyarakat setempat masih waspada, dan bagi warga yang rumahnya rusak parah sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman, atau di tempat saudaranya," kata Iskandar, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Kabupaten Karanganyar, Minggu malam.

Ia mengatakan, tanah gerak di Dusun Guyon berlangsung secara perlahan-lahan, dan masyarakat banyak yang tidak merasakan gerakan itu. "Tahu-tahu tanah sudah merekah. Akibatnya banyak rumah di daerah ini yang mengalami kerusakan cukup parah," katanya menjelaskan.

Sebagaimana telah diberitakan, tanah gerak kemudian diikuti dengan tanah ambles di daerah tersebut sudah berlangsung cukup lama.

Namun, kerusakan paling parah terjadi tahun ini di mana tanah ambles mencapai kedalaman satu setengah meter hingga dua meter.

"Bahkan salah satu jalan menuju ke Guyon ada yang sudah ambles dan tidak dapat dilalui kendaraan. Untuk saat ini, jalan tersebut ditutup bagi umum," katanya.

Iskandar mengakui saat ini sudah banyak rumah warga Dusun Guyon yang terpaksa dirubuhkan, karena tanahnya selain retak dan ambles, dindingnya juga rusak parah. Bahkan ada yang tingkat kemiringannya sudah di atas enampuluh derajat.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga setempat dengan cara bergotong-royong menyangga rumah yang akan rubuh menggunakan kayu dan bambu. Namun, upaya ini sia-sia karena tanah bergerak lebih parah. "Satu-satunya jalan warga diselamatkan dulu dengan cara diungsikan," demikian Iskandar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009