Pembuatan jembatan darurat dari bambu itu dilakukan setelah jembatan utama patah dan runtuh ke dasar sungai pada Sabtu (29/2)
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember membuat jembatan darurat dari bambu di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi usai terputusnya jembatan di desa tersebut yang merupakan akses jalan penghubung dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.

"Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan debit air sungai setempat meningkat hingga menyebabkan separuh jembatan patah dan runtuh pada Sabtu (29/2) malam, sehingga akses jembatan penghubung Kecamatan Sukorambi dan Patrang itu tidak bisa dilalui," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Jember Rofiq Sugiarto di Jember, Minggu.

Patahan jembatan dengan lebar 2,5 meter dan terbuat dari beton tersebut pun menutupi sebagian aliran sungai, padahal akses jembatan itu sangat penting untuk menghubungkan masyarakat dua kecamatan, yakni Kecamatan Sukorambi dan Patrang.

"Jembatan itu biasanya digunakan masyarakat Desa Karangpring dan Klungkung di Kecamatan Sukorambi dengan masyarakat Kelurahan Jumerto dan Banjarsengon di Kecamatan Patrang," katanya.

Saat jembatan itu putus, kata dia, Muspika Sukorambi dan tiga pilar Desa Klungkung menutup sementara jalan menuju jembatan, sehingga masyarakat sekitar diminta untuk melalui jalan alternatif, yakni melalui Banjarsengon dan Jumerto yang cukup memakan waktu dari biasanya.

Menurut dia Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat membuat jembatan sementara di RT 2 RW 3, Dusun Krajan, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, agar akses masyarakat setempat tetap terlayani.

"Pembuatan jembatan darurat dari bambu itu dilakukan setelah jembatan utama patah dan runtuh ke dasar sungai pada Sabtu (29/2), sehingga harus tetap ada akses jalan untuk warga setempat dan jembatan sepanjang 20 meter itu bisa dilalui kembali, meskipun dengan jembatan darurat yang terbuat dari bambu," katanya.

Ia menjelaskan jembatan yang terbuat dari bambu ini selesai dikerjakan pada Minggu pukul 12.35 WIB, kemudian dilakukan pengecekan dan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, terutama untuk anak-anak yang sekolah.

"Kami juga sudah menggeelar rapat koordinasi bersama sembilan camat, DPU Bina Marga dan Sumber Daya Air, serta sejumlah pihak lainnya memutuskan salah satunya memprioritaskan rehab total fisik jembatan," katanya.

BPBD Jember menyarankan langkah preventif berupa normalisasi aliran sungai dengan alat berat backhoe dan penanaman rumput vertiver (akar wangi), demikian Rofiq Sugiarto.​​​​​

Baca juga: Pegunungan Argopuro diguyur hujan, warga Klungung-Jember mengungsi

Baca juga: Tim Satkorlak Jember Bangun Jembatan Darurat

Baca juga: 840 rumah terdampak banjir di Jember, sebut BPBD

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020