Brazilia (ANTARA) - Sebuah tes yang dilakukan pemerintah Brazil mengonfirmasi kasus pertama virus corona di Amerika Latin, menurut seorang sumber pada Rabu, setelah rumah sakit di Sao Paulo menandai kemungkinan infeksi terhadap seseorang berusia 61 tahun yang telah mengunjungi Italia.

Diagnosis tersebut muncul pada saat libur karnaval Brazil, yang merupakan waktu puncak untuk perjalanan domestik ketika jutaan orang bersuka ria ke kota-kota besar untuk perayaan jalanan yang riuh.

Kementerian Kesehatan Brazil menolak mengomentari hasil tes jelang konferensi pers sekitar pukul 11:00 waktu setempat. Orang yang akrab dengan masalah ini berbicara dengan syarat anonim karena hasilnya belum dipublikasikan.

Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (25/2) bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus seorang warga Sao Paulo yang melakukan perjalanan ke Lombardy, di Italia utara, dari 9 Februari hingga 21 Februari dan memiliki gejala yang sesuai dengan penyakit itu.

Italia menjadi negara di Eropa yang paling terpukul akibat wabah virus corona, dengan lebih dari 350 kasus dilaporkan dan 11 kematian.

Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo mengatakan bahwa pria itu dinyatakan positif saat dites PCR pada Senin (24/2), dan memberitahu badan epidemiologi negara bagian Sao Paulo pada Selasa.

Dia tetap dalam kondisi kesehatan yang baik dan akan dimonitor secara terpisah selama 14 hari ke depan, kata rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan tertulis.

Agen Sanitasi Brazil Anvisa mengatakan telah meminta daftar penumpang pada penerbangan yang sama dari Italia ke Brazil.

Meskipun kasus di Sao Paulo adalah yang pertama di Brazil yang dikonfirmasi sebagai virus corona tipe baru, negara tersebut telah melacak dugaan kasus ketika para pelancong kembali dari Asia dan Eropa.

Kasus yang diduga terakhir muncul di negara bagian timur laut Pernambuco, tempat seorang wanita berusia 51 tahun tiba minggu ini dari Italia dengan gejala flu ringan, menurut sekretariat kesehatan negara.

Virus corona tipe baru diyakini berasal dari pasar yang menjual satwa liar di kota Wuhan di China akhir tahun lalu, dan telah menginfeksi sekitar 80.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.700 lainnya, sebagian besar di China.

Kekhawatiran atas dampak ekonomi dari penyakit ini telah memusnahkan lebih dari 3 triliun dolar AS pada pasar saham yang jatuh selama empat sesi perdagangan terakhir.

Pasar saham Brazil, yang telah ditutup sejak minggu lalu karena libur karnaval, ditetapkan untuk dibuka pada pukul 13.00 waktu setempat pada Rabu. Saham Brazil dalam dana yang diperdagangkan di bursa di New York telah turun hampir 6 persen minggu ini.

Sumber: Reuters

Baca juga: Brazil periksa pendatang dari Italia, Prancis, Jerman ihwal corona
Baca juga: Brazil akan nyatakan status darurat terkait virus corona

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020