Jakarta (ANTARA) - PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) mencatat penjaminan kredit syariah tumbuh positif pada 2019 dimana perusahaan itu mampu membukukan laba tahun berjalan tumbuh 62,25 persen.

Direktur Utama PT JamSyar Gatot Suprabowo di Jakarta, Selasa, mengatakan perusahannya pada tahun buku 2019 membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp36,57 miliar atau tumbuh sebesar 62,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi masing-masing sebesar 42,93 persen dan 82,54 persen,” katanya.

Di samping itu, kata dia, terdapat pendapatan subrogasi yang cukup signifikan, sehingga meskipun beban klaim cukup besar, namun penjaminan bersih tetap tumbuh dengan baik.

Baca juga: BI imbau pelaku usaha syariah manfaatkan kredit digital

Ia menambahkan, kinerja keuangan itu menambah optimisme untuk meraih sukses yang lebih baik pada 2020.

Untuk mencapai target tahun 2020 yang cukup menantang, pihaknya menerapkan strategi perkuatan teknologi informasi dan kompetensi SDM.

“Perkuatan Teknologi Informasi dilakukan dengan perluasan penjaminan online,” katanya. Penjaminan online pada tahun sebelumnya baru dilakukan untuk produk Penjaminan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan Penjaminan KUR iB (Kredit Usaha Rakyat Syariah).

Pada 2020, penjaminan online akan dilakukan untuk seluruh produk JamSyar. Di samping dari sisi perluasan penjaminan online, peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk memperkuat daya saing bisnis adalah dengan melakukan pengembangan aplikasi e-klaim.

Aplikasi e-klaim yang diintegrasikan dengan aplikasi penjaminan memungkinkan mitra penerima jaminan untuk lebih mudah dalam mengajukan klaim penjaminan.

Dari sisi internal, untuk mendukung peningkatan TI tersebut, maka Jamsyar juga akan memperkuat data center dan Infrastruktur Jaringan.

Baca juga: Pengamat dorong perbaikan kualitas aset Bank Muamalat

Di samping peningkatan TI untuk meningkatkan kualitas layanan penjaminan, peningkatan TI juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses di support system.

Pengembangan aplikasi untuk support system yang dilakukan pada 2020 adalah pengembangan aplikasi pengelolaan dokumen, aplikasi pengelolaan asset dan inventaris perusahaan, serta aplikasi pengadaan barang/jasa berbasis online (e-procurement).

Dengan ketiga aplikasi tersebut diharapkan dokumen dapat terkelola dengan baik sehingga akan memudahkan proses kegiatan perusahaan, asset perusahaan dapat termonitor dengan baik, dan proses pengadaan menjadi lebih transparan dan efektif sehingga diperoleh barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang relatif lebih murah.

Di samping ketiga aplikasi tersebut, Jamsyar juga akan mengembangkan aplikasi investasi sehingga investasi dapat dievaluasi dengan lebih mudah.

“Pada akhirnya diharapkan pengelolaan investasi dapat menjadi lebih baik, dan dapat meningkatkan yield of investment,” katanya.

Selain itu, untuk memperkuat pengelolaan SDM, Jamsyar akan mengembangkan aplikasi penggajian, pelatihan dan penilaian kinerja.

Dengan pengembangan aplikasi tersebut, maka proses penggajian menjadi lebih cepat dan akurat. Dengan aplikasi pelatihan dan penilaian maka talent perusahaan dapat terdata dengan baik, sehingga proses pengambilan keputusan terkait dengan pengembangan dan mutasi maupun promosi dapat dilakukan dengan lebih obyektif dan lebih tepat.

“Strategi dalam bidang bisnis yang diterapkan Jamsyar pada 2020 adalah perluasan jaringan pemasaran dan penambahan mitra Penerima Jaminan untuk produk penjaminan eksisting,” katanya.

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020