Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menanggung biaya perawatan korban luka akibat insiden kerusuhan Blitar, yakni antarsuporter menjelang laga semifinal Piala Gubernur antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa sore.

"Jika ada yang luka dan perlu perawatan (akibat keurusuhan Blitar), sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemprov Jatim," ujar Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam.

Pihaknya dan aparat kepolisian sampai saat ini masih mendata dan menginventarisasi korban luka, maupun jumlah kendaraan yang rusak akibat kerusuhan Blitar tersebut.

Pemprov Jatim, kata dia, juga memerintahkan Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judianto untuk mengganti kerusakan tanaman, sawah, kebun dan warung yang kemungkinan belum sempat terbayar.

"Terhadap pelaku insiden, sepenuhnya kami serahkan kepada aparat penegak hukum," ucap mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut.

Terkait kerusuhan, Pemprov menyesalkan atas terjadinya insiden itu dan meminta maaf kepada masyarakat Jatim, khususnya warga Blitar.

"Kami juga sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada aparat yang cepat dan sigap bertindak sehingga dapat segera diatasi. Kami akan evaluasi untuk masa mendatang," kata Heru.

Baca juga: Polisi mendata korban luka akibat kerusuhan suporter di Blitar

Sementara itu, polisi belum mengamankan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, namun ia memastikan ada perbuatan melanggar hukum karena ada kerugian materiil.

Di sisi lain, Persebaya Surabaya menantang Persija Jakarta di babak final turnamen sepak bola Piala Gubernur Jawa Timur 2020 usai mengalahkan Arema FC dengan skor 4-2 di babak semifinal.

Gol-gol kemenangan Persebaya dicetak David Da Silva menit ke-28 dan 70, Mahmoud Eid menit ke-45+2 dan Irfan Jaya menit ke-54.

Sedangkan, dua gol Arema FC dilesakkan Johan Alfarizi menit ke-3 dan Elias Alderat menit ke-73.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020