Jakarta (ANTARA) - Aktris Keira Knightley mengatakan film barunya yang berjudul "Misbehavior" diangkat dari kisah nyata tentang bagaimana Gerakan Pembebasan Wanita yang mengganggu kompetisi Miss World 1970, terasa relevan pada saat orang-orang masih berjuang untuk perlakuan yang sama.

Dalam film tersebut Knightley berperan sebagai anggota Gerakan Pembebasan Wanita, yang menyerbu panggung teater London di mana kontes kecantikan diadakan.

Pada tahun itu, gelar Miss World diraih oleh peserta asal Grenada yang merupakan pesaing kulit hitam pertama yang berhasil merebut mahkota.

Knightley menyebutkan dirinya tertarik dengan tema-tema seperti feminisme dan rasisme karena memiliki resonansi yang berkelanjutan di dunia nyata di mana kesetaraan masih terasa jauh.

"Apa yang aku sukai dari film ini adalah dialognya yang terasa sangat relevan dengan apa yang kita bicarakan saat ini di kehidupan nyata," kata Knightley kepada Reuters dalan sebuah wawancara.

Pada tahun 1970, Miss World adalah acara televisi yang paling banyak disaksikan diseluruh dunia, dengan perkiraan mencapai 100 juta penonton, sehingga gerakan protes tersebut cukup menggegerkan dunia.

"Misbehavior" akan mulai tayang di bioskop-bioskop Inggris pada13 Maret, dibintangi Greg Kinnear sebagai pembawa acara kontes Bob Hope, kemudian Gugu Mbatha-Raw sebagai Miss Grenada.

Knightley merasa kini menjadi lebih sadar akan hak-hak perempuan dan isu-isu terkait seperti gerakan #MeToo yang menyerukan pelanggaran seksual di industri hiburan, politik dan bisnis, karena dia memiliki dua anak perempuan.

"Dengan hadirnya media sosial ... Aku benar-benar khawatir tentang hal itu. Aku khawatir tentang jenis pencitraan yang akan mereka tangkap," katanya.

Tapi Knightley percaya sudah ada kemajuan jaman yang terjadi dan film tersebut dibuat untuk memberikan penghormatan kepada para wanita.

"Saya pikir kita harus menghormati dan mengingat para perempuan yang menciptakan kemajuan besar jauh sebelum kita," katanya.


Baca juga: Kiera Knightley hamil!

Baca juga: Miss World 2019 dari Jamaika

Baca juga: Ratu Kecantikan dilengserkan karena malas diwawancara

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020