Keberadaan pusat laboratorium atau kajian keagamaan itu akan menempatkan semua agama dunia dikaji sebagai ilmu pengetahuan
Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor berencana akan menjadikan wilayah setempat sebagai pusat laboratorium atau kajian keagamaan untuk masyarakat di seluruh dunia.

"Keberadaan pusat laboratorium atau kajian keagamaan itu akan menempatkan semua agama dunia dikaji sebagai ilmu pengetahuan. Bukan untuk memojokkan agama, tapi bagaimana sebuah agama dapat bermanfaat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga berimbas dalam kehidupan masyarakat, semua agama di seluruh dunia,” katanya di Samarinda, Senin.

Menurut Isran terpilihnya Provinsi Kaltim menjadi calon Ibu Kota negara baru Indonesia tentu memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan di Kaltim, termasuk dalam bidang kerohanian.

Untuk memuluskan rencanan tersebut Isran masih menunggu bagaimana badan otoritas Ibu kota negara yang rencananya sudah selesai di akhir Februari 2020 ini.

Isran mengatakan bila dirinya ditunjuk sebagai ketua badan otoritas ibu kota, tentu akan lebih mudah merancang program kajian keagamaan tersebut.

"Kita tunggu saja, saya akan lakukan kerja sama bagaimana rencana pembangunan pusat laboratorium dan kajian keagamaan seluruh dunia bisa kita realisasikan. Apalagi kalau ditunjuk sebagai ketua badan otoritas ibu kota, tentu lebih mudah lagi,” katanya.

Kalau pusat kajian keagamaan terealisasi, katanya, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kaltim maupun seluruh masyarakat.

Ia mengatakan dalam kehidupan keagamaan yang maju, bukan saja Agama Islam tetapi agama lainnya yang ada di Indonesia termasuk agama-agama di seluruh dunia.

"Pengalaman sewaktu memimpin Kabupaten Kutai Timur, satu-satunya kepala daerah yang membangun tiga pusat kegiatan keagamaan, yakni Islamic Center, Kristiani Center dan Katolik Center. Tentu Kaltim menjadi provinsi acuan penerapan kerukunan umat beragama,” demikian Isran Noor.

Baca juga: IAIN Palu pusat kajian Islam klasik

Baca juga: kajian Islam hadir di Universitas Katolik Leuven

Baca juga: Cak Nun: umat Islam harus kuasai teknologi

Baca juga: Pengamat: Eropa Makin Banyak Kaji Islam Indonesia


Pewarta: Arumanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020