Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, tidak melarang warganya bepergian ke Singapura, terkait penyebaran virus corona (2019-nCoV) di berbagai belahan dunia.

"Mereka (Singapura) lebih ketat proteksinya," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Senin.

Ia optimistis, pemerintah Singapura lebih siap mengantisipasi penularan virus yang bermula dari Wuhan, China itu.

Aparat Singapura, kata dia, melakukan pemeriksaan berlapis, orang per orang, untuk menangkal penyebaran virus. Karenanya tidak perlu khawatir bepergian ke negara jiran.

Dalam kesempatan itu, ia meminta warga Batam tidak panik terhadap penyebaran virus itu, karena pemerintah telah menerapkan serangkaian langkah pencegahan di pelabuhan.

Baca juga: Batam siapkan ruang isolasi pasien corona di Asrama Haji

Baca juga: Antisipasi corona, Kemenkes tunjuk empat rumah sakit rujukan di Kepri

Baca juga: Penerbangan China-Batam dihentikan


Ia meminta masyarakat menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena virus.

"Kita proteksi diri masing-masing. Dari pada tutup (menggunakan masker) lebih baik bersihkan diri," kata dia.

Masyarakat juga diajak untuk menjaga kebersihan makanan dan hanya mengonsumsi makanan yang ada sertifikat keamanan BPOM dan lainnya.

Menurut dia, hingga kini, berdasarkan pantauan, Batam masih relatif aman dari penyebaran virus corona.

"Apabila masyarakat melihat sesuatu yang janggal, langsung beri tahu kami, kami akan kirim tim untuk menangani," kata dia.

Sementara itu, angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Batam melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, tetap nampak normal pada Senin.

Puluhan penumpang warga negara asing tiba di setiap pelayaran yang hanya beberapa jam sekali.

Para pelancong nampak santai, tidak terpengaruh dengan penyebaran virus. Kebanyakan dari mereka pun tidak mengenakan masker.*

Baca juga: Virus Corona tidak ganggu pariwisata Batam

Baca juga: KKP perketat pemeriksaan kesehatan di pelabuhan antisipasi corona

Baca juga: RSUP Kepri bantah tangani pasien terpapar corona asal China

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020