Padang (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat mengharapkan pemerintah dan masyarakat setempat agar peduli dengan masyarakat di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Saat ini masyarakat di Natuna membutuhkan bantuan kita berupa bantuan logistik, setelah kapal China menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut," kata Kepala ACT Sumbar Zeng Wellf di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal itu pada saat konferensi pers ACT Sumbar bersama Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang Yuska Librafortuna tentang Aksi Bela Indonesia bersama jaga Natuna di Padang.

Baca juga: ACT ajak semua elemen bangsa semangat bela Natuna dari penjajahan

Tidak hanya itu, kondisi kehidupan masyarakat di sana juga cukup memprihatinkan, padahal sebagaimana yang diketahui pulau di sana memiliki kekayaan alam yang melimpah dari laut, kata dia.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di sana pada 2018 sekitar 3,6 ribu dari 77 ribu jiwa," kata dia.

Tentunya hal tersebut menjadi perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah setempat, selain itu kondisi ini merupakan momentum terbaik untuk memupuk rasa persatuan antar sesama masyarakat Indonesia.

"Negeri ini tidak boleh lagi dijajah oleh negara lain lagi," kata dia.

Baca juga: ACT kirim 1.000 ton logistik pangan untuk masyarakat di Natuna

Lebih lanjut ia mengatakan ACT akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik kepada semua masyarakat dan pihak TNI beserta aparat yang bertugas di Natuna.

Menanggapi hal itu pemerintah Kota Padang, melalui Kepala Kantor Kesbangpol Padang Yuska Librafortuna siap bekerjasama dalam membantu masyarakat di Kepulauan Natuna.

"Nantinya akan menyesuaikan dengan hasil survei dari ACT Sumbar, jika sekiranya ada yang dibutuhkan maka akan disalurkan oleh Pemko Padang," kata dia.

Baca juga: ACT berangkatkan Tim Aksi Bela Indonesia ke Natuna
Baca juga: MRI-ACT Aceh bersuara atas kedaulatan Indonesia di Natuna
Baca juga: ACT kirim 1.000 ton bantuan logistik untuk penjaga Pulau Natuna

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020