Kita membuat keputusan dan kebijakan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk anak dan cucu kita. Kita harus bangun perkawanan untuk membangun Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan perlunya bangsa Indonesia memupuk pertemanan atau perkawanan untuk membangun negara.

Menurut Luhut saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri yang dihadiri oleh seluruh duta besar RI dan Kepala Perwakilan RI, Jakarta, Sabtu, hal itu diperlukan agar kebijakan yang diambil bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Baca juga: Bertemu Menlu Toshimitsu, Luhut bahas investasi Jepang di RI


"Kita membuat keputusan dan kebijakan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk anak dan cucu kita. Kita harus bangun perkawanan untuk membangun Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dalam paparannya yang bertema "Mengamankan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Perekonomian Bernilai Tambah Tinggi", Luhut mengatakan Indonesia harus bangga akan potensinya dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang menduduki nomor tiga di Asia Tenggara.

Indonesia, lanjut dia, juga sedang fokus meningkatkan nilai tambah, terutama di bidang litium dan nikel.

Baca juga: Luhut: Jepang akan investasi perikanan dan migas di Indonesia


"Sebenarnya cost untuk industri lithium battery di Indonesia relatif rendah dibanding negara lain. Kami berharap dengan value chain lithium battery, kita bisa menguasai semua sektor," tambahnya.

Selain itu, Luhut juga menegaskan bahwa implementasi biodiesel harus dipersiapkan lebih dini. Hal itu didukung oleh pengurangan impor energi yang sudah diberlakukan dari tahun 2019.

"Karena seharusnya kita sudah mandiri, sudah akan dibentuk task force (satuan kerja) untuk carbon credit. Karena seharusnya Indonesia bisa menjadi leader (pemimpin) karena paling banyak ada di kita," katanya.

Baca juga: IDFC tawarkan Indonesia dana investasi puluhan miliar dolar AS


Lebih lanjut, Luhut menceritakan tentang diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Afrika, dengan merumuskan skema pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang matang dan terukur serta penguatan posisi, peran dan kewenangan Indonesia.

Serta memperluas akses pasar dan diversifikasi produk ekspor melalui pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan negara-negara atau organisasi regional di Afrika.

Baca juga: Luhut bertemu CEO DFC, ungkap minat investasi miliaran dolar

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020