Buol, Sulteng (ANTARA News) - Dari data sementara hasil identifikasi tim Satkorlak Penanggulangan Bencana, setidaknya 1.444 unit rumah penduduk dan fasilitas publik di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. rusak diguncang gempa bumi Senin lalu, demikian Kabag Humas Pemkab Buol Syamsuddin S Mangge, Rabu.

Jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena Kecamatan Paleleh Barat dan Kecamatan Keramat hingga saat ini datanya belum masuk ke Pemkab setempat.

Kondisi terparah berlaku di Kecamatan Bunobogu, sekitar 40 kilometer arah Utara ibukota Kabupaten Buol. Gempa tidak saja merusak bangunan, namun juga meretakan sejumlah ruas jalan di sana.

Sejumlah warga korban gempa menuturkan, bencana alam itu terjadi manakala mereka tengah tertidur lelap.

Dari pantauan ANTARA di Kecamatan Bunobogu, puluhan rumah dan sarana publik ydi wilayah ini roboh hingga rata dengan tanah dan kerena umumnya terbuat dari bangunan permanen maka reruntuhan itu membahayakan keselamatan jiwa mereka.

Bupati Tolitoli H. Amran Batalipu mengatakan, fokus penanganan korban pasca gempa untuk sementara tertuju pada pemenuhan kebutuhan pokok warga korban gempa. "Kebutuhan mendesak kami saat ini adalah sandang pangan."

Pemkab Buol bersama TNI dan Polri membangun barak pengungsi yang dibangun dari tenda untuk menampung warga yang rumahnya hancur dan dipusatkan di Kelurahan Buol.

"Masyarakat yang rumahnya rusak parah khususnya di Kelurahan Buol untuk sementara kami buatkan dapur umum," kata Amran.

Selain barak yang didirikan Pemkab, warga juga memilih membangun tenda-tenda darurat di depan rumahnya yang sudah rusak akibat guncangan gemba bumi berkekuatan 7,7 scala richter itu.

Amran Batalipu menyatakan, dalam waktu dekat Pemkab dibantu TNI dan Polri akan membantu masyarakat merehabilitasai rumah mereka yang rusak parah itu.  "Nanti kita identifikasi. Kalau ada rumah yang masih bisa diperbaiki kita akan kerjakan secara gotong royong." (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008