Baghdad (ANTARA) - Ulama Syiah Irak berpengaruh, Moqtada al-Sadr, pada Rabu (8/1) mengatakan krisis yang dialami Irak sudah berakhir setelah ada keinginan dari Iran maupun Amerika Serikat untuk menurunkan ketegangan.  

Sadr meminta kelompok-kelompok milisi untuk tidak melancarkan serangan.

Melalui pernyataan, ia mengingatkan bahwa Irak sudah harus bisa membentuk pemerintahan baru yang kuat dalam 15 hari ke depan untuk melindungi kedaulatan dan kemerdekaan Irak.

Ia menginginkan pemilihan awal segera digelar.  

Irak juga harus tetap berupaya untuk mengusir pasukan-pasukan asing, katanya, menambahkan. 

"Saya meminta faksi-faksi Irak agar berpikir secara hati-hati, bersabar dan tidak memulai aksi militer, dan membungkam suara-suara ekstremis dari sejumlah elemen bajingan hingga semua metode politik, parlemen dan internasional diupayakan habis-habisan," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menlu Turki ke Irak untuk turunkan ketegangan pascaserangan Iran

Baca juga: Harga minyak jatuh setelah Trump "mengecilkan" serangan Iran

Baca juga: Spanyol tarik sebagian pasukan dari Irak

 

Iran tidak ingin ada perang di kawasan Timur Tengah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020