Jakarta (ANTARA) - PT Lippo Karawaci Tbk melalui anak usaha Lippo Malls Indonesia Trust Management Ltd melepas kepemilikannya terhadap dua mal Pejaten Village dan Binjai Supermall dengan total nilai Rp1,280 triliun atau setara 124.3 juta dolar Singapura.

"Kami menjual kepemilikan surat berharga realestat (real estate investment trust/ REIT) kepada NWP Retail perusahaan patungan Warburg Pincus dengan PT City Retail Developments," kata James Liew, Chief Executive Officer Manager REIT PT Lippo Karawaci Tbk di Jakarta, Rabu.

PT Lippo Karawaci Tbk sejauh ini merupakan operator mal terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 25 persen dari semua mal ritel modern di Indonesia.

James menjelaskan penjualan ini merupakan transaksi perdana setelah perubahan strategi LMIRT ke arah pengelolaan portofolio secara aktif. Di masa lalu, LMIRT menggunakan strategi beli dan pegang yang merupakan strategi pengelolaan portofolio secara pasif.
Baca juga: Lippo Karawaci gandeng Toyota Tsusho membangun apartemen di Cikarang

"Divestasi ini memberikan fleksibilitas dalam hal likuiditas untuk berinvestasi pada aset-aset baru, mengembalikan uang kas kepada para pemegang saham, atau menjajaki peluang investasi lainnya," kata James.

"Ke depan, kami akan terus mengoptimalkan portofolio kami untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham. Transaksi ini menunjukkan kualitas portofolio kami serta memperkuat valuasi harga unit kami," ujar James lagi.

Harga penjualan masing-masing senilai Rp997,4 miliar (96,8 juta dolar Singapura) untuk Pejaten Village dan Rp283,3 miliar (27,5 juta dolar Singapura) untuk Binjai Supermall lebih tinggi masing-masing sebesar 33,3 persen dan 19,3 persen dari harga perolehan awal sebesar Rp748 miliar dan Rp237,5 miliar pada saat diakuisisi di tahun 2012.

Nilai tersebut juga merupakan diskon masing-masing sebesar 4,1 persen dan 8,3 persen dari nilai valuasi terbaru masing-masing mal sebesar Rp1,04 triliun dan Rp309,0 miliar. Diskon tersebut secara signifikan lebih tinggi daripada diskon tersirat dari net asset value REIT ketika diperdagangkan.
Baca juga: Lippo Karawaci selesaikan penjualan rumah sakit di Myanmar

Transaksi ini memperkuat daya tarik pasar ritel Indonesia yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, kelas menengah yang bertumbuh pesat, serta demografi penduduk berusia muda dimana lebih dari separuh populasi berusia di bawah 30 tahun.

Dengan ritel modern yang hanya 25 persen dari total ritel akan memberikan peluang pertumbuhan yang sangat besar. Mal-mal di Indonesia telah mengalami pertumbuhan jumlah kunjungan yang kuat bahkan ketika ritel online telah beroperasi.

John Riady, CEO PT Lippo Karawaci Tbk mengatakan mal ritel akan terus menjadi bagian inti dari bisnis perusahaan dan akan terus bekerja untuk mengelola aset-aset secara proaktif untuk meningkatkan valuasi, mengidentifikasi peluang investasi, serta mengoptimalkan nilai pemegang saham.
Baca juga: Presdir Lippo Karawaci tidak penuhi panggilan KPK
Baca juga: KPK panggil Presdir Lippo Karawaci terkait Meikarta


"Dengan strategi pengelolaan portofolio secara aktif, REIT berada pada posisi yang lebih baik untuk menutup kesenjangan valuasinya dengan menjual asetnya yang memiliki harga pasar yang menarik," ujarnya.

John melanjutkan visi perusahaan berikutnya yakni terus meningkatkan strategi di anak-anak usaha untuk memberikan nilai tambah

PT Lippo Karawaci Tbk mempunyai kepemilikan di dua REIT yang tercatat di bursa efek Singapura, yaitu First Real Estate Investment Trust dan Lippo Malls Indonesia Retail Trust dengan aset yang dikelola masing-masing 1 miliar dolar AS dan 1,4 miliar dolar AS per tanggal 30 September 2019.
Baca juga: Lippo Karawaci sepakat terbitkan saham baru 730 juta dolar AS

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020