Jakarta (ANTARA) - Senin siang, hujan rintik-rintik mengguyur TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Rombongan iring-iringan keluarga dan sahabat Chandra Ariati Dewi Irawan atau yang tenar dikenal sebagai Ria Irawan mengantarkan kepergian sang "Renjani" ke tempat peristirahatan terakhir dia.

"Alhamdulillah kita bisa berkumpul di sini untuk mengantar almarhumah. Semoga dosa-dosanya diampuni. Saya sempat menjadi imam dan salat berjamaah bersama Beliau. Mohon dimaafkan dosa-dosa adik saya selama ini," kata kakak lelaki Ria Irawan, Bambang Widya Permadi Irawan saat pemakaman.

Ria Irawan yang lahir di Jakarta pada 24 July 1969 meninggal dunia pada usianya yang ke-50 tahun pada Senin pagi, setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker kelenjar getah bening.

Ria Irawan adalah anak bungsu dari aktor senior Bambang Irawan dan aktris senior Ade Irawan.

Karier Ria Irawan di dunia perfilman dimulai saat dia baru berusia empat tahun. Dia debut sebagai figuran lewat film "Sopir Taxi" (1973) besutan sang ayah, Bambang Irawan sebagai sutradara.

Tak sekedar nebeng tenar di atas nama besar kedua orang tuanya, Ria Irawan membuktikan kiprahnya sebagai seorang aktris lewat sejumlah film yang dia perankan sejak kurun waktu tahun 1975-an sampai 2019.

Namanya paling dikenang berkat perannya sebagai Renjani, seorang wanita korban pemerkosaan yang di film "Biola Tak Berdawai" pada tahun 2003.

Lewat film besutan sutradara Sekar Ayu Asmara itu, Ria mendapat gelar Aktris Terbaik dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada tahun yang sama.

Beradu akting dengan Nicholas Saputra, Ria Irawan sangat piawai memerankan Renjani sang mantan penari yang terpaksa menguburkan mimpi menjadi balerina dan pindah ke Yogyakarta merawat anak-anak tunadaksa.

Baca juga: Suami ungkap Ria Irawan sempat menyerah akan kondisinya

Baca juga: Prisia Nasution kenang sosok Ria Irawan sebagai seorang mentor

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020