Kalau perubahan signifikan tidak ada hanya memang lebih terjadwal,
Jakarta (ANTARA) - Aminuddin Ma’ruf harus terbiasa dengan sejumlah kesibukan baru yang terjadwal setelah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden yang memiliki tugas khusus dari Presiden Jokowi.

Aminuddin Ma’ruf saat melakukan media visit ke LKBN Antara Jakarta, Selasa, menceritakan kesibukan barunya setelah tiga pekan menjadi Staf Khusus Presiden.

“Kalau perubahan signifikan tidak ada hanya memang lebih terjadwal, kesibukan lebih meningkat sedikit tapi secara umum normal saja enggak ada perubahan signifikan, kita kerja terbiasa seperti ini,” kata Mantan Ketua Umum PB PMII itu.

Baca juga: Aminuddin Ma'ruf pernah salah kostum saat hadiri acara di Istana

Aminuddin mengaku selama ini banyak menekuni bisnis di sektor perkebunan sementara istrinya punya kesibukan berbisnis online.

Itu belum termasuk kesibukannya di sejumlah organisasi dimana ia memegang peranan penting di dalamnya.

Namun dalam tiga pekan menjalani peran barunya sebagai Staf Khusus Presiden, anak muda yang lahir di Karawang, 27 Juli 1986 itu mengaku tak ada beban berat.

“Saya rasa tidak ada yang berat, kita jalani saja memang apa yang menjadi tugas sebagai Staf Khusus Presiden, memang secara proyeksi kita sudah pahami seperti apa, jadi challenge juga buat kita,” tambah alumnus UNJ itu.

Baca juga: Tiga kata Aminuddin Ma'ruf untuk rekannya sesama Staf Khusus Presiden
Dari Presiden Jokowi, Aminuddin mendapatkan tugas khusus pada bidang hubungan kelembagaan, kepemudaan, mahasiswa, dan komunitas pesantren.

Tetapi lantaran sudah terbiasa aktif di banyak organisasi dan kegiatan, Aminuddin mengaku tidak kaget untuk bekerja di lingkup Istana Kepresidenan.

“Kalau sebelumnya bahkan saya jauh lebih sibuk waktu mimpin organisasi dibanding sekarang. Apalagi waktu itu harus keliling dari Sabang-Merauke. Dari tingkatan pusat sampai ada di fakultas (kampus) itu memerlukan energi yang lebih besar dibandingkan tugas-tugas hari ini,” jelas Aminuddin Ma’ruf.

Baca juga: Stafsus Presiden ajak milenial Aceh jadi calon pemimpin masa depan
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019