Produk tersebut sudah melalui uji laboratorium dan saat ini sudah memiliki izin PIRT dan telah tersertifikasi halal
Mentok, Babel (ANTARA) - Kelompok usaha kecil dan menengah di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil memroduksi dan mengembangkan produk teh daun kelor yang saat ini sudah dijual di pasar.

"Usaha tersebut dirintis sekitar tiga tahun dan saat ini produk teh daun kelor sudah memenuhi syarat untuk dijual bebas," kata petugas penyuluh perindustrian Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Ridwan Sho'im Hidayat di Mentok, Senin.

Teh daun kelor yang dikemas dengan pola pengemasan modern produk UKM Kaudafa Desa Teluk Limau, Parittiga, Bangka Barat tersebut saat ini bisa didapatkan di sejumlah toko dengan merk teh daun kelor Kaudafa.

"Pembinaan dan pendampingan terus kami lakukan, saat ini mereka juga bekerja sama dengan UPPKS Raflesia dan BUMDes Teluk Limau dalam pengemasan produk," katanya.

Baca juga: Menkes apresiasi NTT atas produk teh kelor

Menurut Sho'im, usaha yang dirintis kelompok yang beranggota 10 orang selama tiga tahun tersebut saat ini sudah cukup berhasil dan diyakini akan semakin berkembang dan mandiri.

Dipilihnya daun kelor sebagai bahan utama produk teh karena di daerah itu cukup banyak tanaman kelor yang selama ini belum termanfaatkan dengan baik.

"Daun kelor banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia dan kami yakin produk ini bisa semakin berkembang," ujarnya.

Produk teh daun kelor Kaudafa yang saat ini dipasarkan secara tradisional dan bisa dipesan melalui jejaring media sosial sudah cukup diminati konsumen lokal dan luar daerah.

"Produk tersebut sudah melalui uji laboratorium dan saat ini sudah memiliki izin PIRT dan telah tersertifikasi halal," katanya.

Baca juga: PT Timah bina 8.000 pelaku UMKM Bangka Belitung

Selain mengembangkan produk teh daun kelor, kelompok usaha yang diketuai Amrina Rosada tersebut juga mengembangkan produk makanan olahan lain, seperti keripik kelor, stik kelor, dan aneka olahan daun kelor lainnya.

Mereka fokus ke olahan kelor selain ketersediaan masih melimpah jumlahnya di desa tersebut, teh kelor juga diyakini banyak manfaatnya bagi tubuh.

"Kami berharap pemasaran produk tersebut semakin berkembang sehingga akan menjadi salah satu produk percontohan bagi pelaku usaha lain di daerah itu," kata Amrina.

Baca juga: Pemprov Babel berlakukan Kartu BBM Solar Bersubsidi di Pangkalpinang



Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019