Kemampuan Telkomsel dan IndiHome dalam memimpin pasar menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan dari TelkomGroup
Jakarta (ANTARA) - Produk Telkomsel dan IndiHome dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menjadi layanan teratas yang diklaim jadi pemimpin pasar di layanan sejenis sepanjang 2019..

"Kemampuan Telkomsel dan IndiHome dalam memimpin pasar menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan dari TelkomGroup," kata Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Pada segmen seluler, pembangunan jaringan secara berkesinambungan hingga ke pelosok Nusantara telah menggaet 171 juta pelanggan dengan 112 juta di antaranya merupakan pengguna layanan mobile broadband.

Pendapatan dari mobile broadband sendiri pada sembilan bulan pertama 2019 tumbuh 28,4 persen dibandingkan September 2018 menjadi Rp9,1 triliun, didorong lonjakan di trafik layanan sebesar 55,2 persen.

Hary menyebut layanan mobile broadband masih akan menjadi mesin pertumbuhan Telkomsel ke depan mengingat konsumsi rata-rata pengguna data yang masih rendah di kisaran 5-6 GB per bulan dibandingkan dengan konsumsi di negara tetangga yang lebih dari 10 GB per bulan.

Trafik data tumbuh seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang makin masif dalam menggunakan media sosial, layanan video, musik, game, serta pengguna 2G yang beralih ke layanan 3G maupun 4G.

Seiring peralihan ini pula, porsi layanan legacy akan semakin berkurang dan digantikan oleh layanan data.

Selain itu, Telkomsel juga berupaya untuk memperkuat posisinya di segmen milenial, yang akan menjadi high value customers di masa mendatang.

"Telkomsel menawarkan berbagai layanan dengan kualitas terbaik dan terluas dengan strategi pricing yang rasional melalui konsep more-for-more, sehingga profitabilitas tetap terjaga. Hal ini penting untuk memastikan kami dapat berinvestasi kembali untuk memastikan keberlanjutan bisnis di masa mendatang," ungkapnya.

Sementara itu, IndiHome sebagai mesin pertumbuhan Telkom lainnya terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Sampai dengan September 2019, pelanggan IndiHome telah mencapai 6,5 juta dengan pendapatan sebesar Rp13,7 triliun atau tumbuh 52,1 persen dibanding periode yang sama di 2018.

Hal itu tercapai dengan berbagai inovasi dan pengembangan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

Pada akhir triwulan ketiga 2019, terdapat 4,5 juta add-on yang digunakan oleh pelanggan. IndiHome juga menawarkan berbagai pilihan bandwidth untuk pelanggan residensial sampai dengan 200 Mbps dan 300 Mbps.

IndiHome juga menawarkan layanan OTT dan konten yang semakin lengkap dwngan jangakaun luas hingga berbagai kecamatan dan kota.

Ada pun di segmen lain seperti Enterprise dan Wholesale, Telkom juga tetap fokus pada layanan yang memberikan kontribusi profitabilitas yang baik.

Harry menambahkan, selain fokus pada kualitas layanan, BUMN itu juga menerapkan pricing yang rasional dan menjaga profitabilitas. Hal ini tercapai dengan fokus kepada pertumbuhan performansi, pengelolaan biaya yang efektif, sehingga mampu untuk mencatatkan profit.

"Dalam situasi kompetitif yang ada dan dengan basis performansi historis yang sudah tinggi, kami tetap mencatat pertumbuhan positif. Di antara para pemain di industri telekomunikasi pun, Telkom merupakan perusahaan yang mampu untuk terus menghasilkan keuntungan sehingga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Bahkan di tahun 2019 ini kami menargetkan margin yang lebih baik daripada tahun lalu," kata Harry.

Baca juga: Telkom jajaki kerja sama pengembangan bisnis cloud dengan Cisco

Baca juga: Telkom dukung Gerakan 100 Smart City digitalisasi kabupaten dan kota

Baca juga: Telkom perluas layanan IndiHome hingga Indonesia timur

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019