Kuala Lumpur (ANTARA) - Pasien warga negara asing paling banyak yang berobat ke Rumah Sakit Institut Jantung Negara (IJN) Jalan Tun Razak Kuala Lumpur, baik karena jantung bawaan atau penyakit jantung orang dewasa berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Kalau berobat ke Singapura kita tahu mahal. Kalau pasien Indonesia ke IJN banyak persamaannya mulai cara kita berkomunikasi, budaya, makanan.
Untuk pasien dari Indonesia kita melakukan pelayanan total," ujar Head of Corporate Communication Rumah Sakit Institut Jantung Negara (IJN), Aina Jamil di Kuala Lumpur, Senin.

Dia mengatakan untuk pasien dari luar negeri pihaknya mempunyai koordinator pasien internasional yang bisa melakukan koordinasi awal melalui e-mail atau telepon tentang apa yang perlu dilakukan di IJN seperti pengurusan visa, paspor, transportasi dari KLIA bahkan penjemputan dengan ambulan.
Baca juga: 4000 pasien Indonesia berobat ke IJN Malaysia setiap tahun

"Pasien Indonesia memang paling banyak ada sekitar 4.000 pasien dalam satu tahun kemudian Banglades, India, Pakistan, Timur Tengah, Fiji Island dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan terdapat sejumlah pasien dari Aceh, Jakarta dan daerah lain yang angkanya makin meningkat sejak IJN melakukan promosi "medical tourism".

"Mungkin karena jarak dan budaya. Kami juga telah melatih 60 dokter dari Indonesia. Mereka datang satu sampai dua tahun untuk menjadi spesialis kemudian pulang untuk set up pusat jantung di rumah sakit mereka," katanya.

Rumah sakit tersebut juga mempekerjakan dokter dari Indonesia yang ikut membantu komunikasi dengan pasien Indonesia.

"Ada dokter Rudi setahun yang lalu sudah menjadi penduduk tetap (PR) di Malaysia. Dia jadi perantara kita juga kalau perlu berbicara Indonesia. Kita juga telah melatih beberapa orang untuk berlatih Bahasa Indonesia," katanya.
Baca juga: IJN latih lebih dari 50 dokter jantung Indonesia

Rumah Sakit IJN juga memiliki perwakilan di Jakarta, Medan, Pekanbaru sebagai kantor pengurusan informasi untuk membikin janji atau appoinment.

"Kita akan buka lagi di Makassar, Kalimantan sehingga kita perluaskan jaringan kita disana," katanya.

Alumni UiTM Shah Alam ini mengatakan Rumah Sakit Institut Jantung Negara merupakan rumah sakit untuk merawat anak yang mengalami penyakit jantung bawaan dan orang dewasa yang menderita penyakit jantung.

IJN didirikan sejak 1962 berdasarkan ide dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad setelah dia menjalani perawatan jantung yang awalnya diharapkan menjadi pusat perawatan jantung rakyat Malaysia karena sebelumnya untuk perawatan jantung yang rumit diantar ke luar negeri.

"Awalnya untuk rakyat Malaysia kemudian kita mengembangkan pelayanan ke negara-negara tetangga. Sesuai niat pemerintah menjadikan IJN sebagai medical tourism dan health tourism sehingga dipromosikan ke negara-negara tetangga," katanya.
Baca juga: Ribuan warga Indonesia berobat jantung ke Malaysia

Sejauh ini, ujar dia, IJN menjadi pusat perawatan jantung terbesar di Asia Pasifik.

"Dalam satu hari merawat 800 hingga 900 pasien dan kami memiliki 643 tempat tidur dan kita mempunyai 140 dokter spesialis meliputi radiologi, bedah jantung, bedah jantung anak-anak, anestesiologi. Kami juga ada konsultan untuk emergency, psikologi yang mendukung manajemen perawatan jantung dan pusat diabetes karena akan menjadi sakit jantung, hipertensi dan dialisis center," katanya.

Dia mengatakan kalau orang penyakit jantung datang ke IJN kemungkinan besar akan ada penyakit terkait.

"Kita juga kolaborasi dengan rumah sakit-rumah sakit besar untuk kolaborasi pasien yang akan transpalansi jantung. IJN merawat pasien penyakit jantung yang mudah hingga komplek," katanya.
Baca juga: Berobat jantung di IJN Malaysia lebih hemat 30 persen dari Singapura

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019