Purwakarta (ANTARA) - Musik dari grup Krakatau menggelegar di International Jatiluhur Jazz Festival yang berlangsung di tepi bendungan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (1/12).

Krakatau adalah salah satu bintang tamu yang dinanti pada festival perdana yang bertempat di kawasan waduk berusia 52 tahun dengan latar belakang alam yang memukau.

"Kemelut" menjadi lagu pembuka yang dibawakan grup beranggotakan Trie Utami (vokal), Dwiki Dharmawan (keyboard), Indra Lesmana (keyboard), Pra Budi Dharma (bass), Gilang Ramadhan (drum) dan Donny Suhendra (gitar).

Trie Utami, mengenakan padanan kemeja putih dan rok jins dengan topi hitam, menyapa ratusan orang yang tak sabar mendengarkan lagu-lagu hits grup yang sudah berdiri sejak pertengahan 1980-an.

"Sampurasun! Kita ada di satu tempat bersejarah dan di sinilah kita jadi bagian dari alam," ujar penyanyi yang akrab disapa Iie itu.

Baca juga: Suara melengking Ita Purnamasari hentak Jatiluhur Jazz Festival

Baca juga: UMKM Mitra Binaan BUMN hadir di Jatiluhur Jazz Festival 2019


Setelah melantunkan lagu terbaru Krakatau berjudul "Ini Saatnya", Iie menyelipkan pesan cinta lingkungan hidup kepada para penonton yang sedang menikmati pertunjukan mereka.

"Di mana-mana kering, air susah, waduk surut, bersyukur kita masih bisa berdiri bersama-sama. Mari pulang dengan sebuah pesan, jaga kembali bumi," kata dia.
 
Grup musik Krakatau di International Jatiluhur Jazz Festival 2019, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (1/12). (ANTARA/Nanien Yuniar)
Grup musik Krakatau di International Jatiluhur Jazz Festival 2019, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (1/12). (ANTARA/Nanien Yuniar)


Baca juga: Syaharani "joget tipis-tipis" di tepi bendungan Jatiluhur Jazz 2019

Baca juga: Marcell Siahaan "ngabodor" di Jatiluhur Jazz Festival 2019


Pemain perkusi Steve Thornton menjadi bintang tamu di lagu selanjutnya, mengiringi permainan keyboard dari Indra dan Dwiki yang menciptakan melodi manis serta ceria.

Steve juga menjadi pengisi acara hari pertama International Jatiluhur Jazz Festival 2019 bersama Dwiki Dharmawan dan World Peace Project.

"Ini salah satu musisi internasional, teman kita dari KL, tokoh perkusi yang banyak bermain dengan musisi jazz dunia," Indra memperkenalkan Steve yang merespons dengan permainan perkusi penuh tenaga.

Krakatau juga membawakan "Primadona" yang diikuti dengan permainan drum solo dari Gilang.

Baca juga: Jatiluhur Jazz bawa dampak positif untuk perekonomian Purwakarta

Di lagu berikutnya, penggebuk drum ini sempat membuat penonton tertawa karena saat malah bangkit dari kursinya saat intro "Kau Datang" telah dimulai. Gilang sibuk berjalan ke sana sini untuk mengajak penonton bertepuk tangan sehingga lagunya harus diulang.

Penampilan Krakatau yang interaktif membuat penonton meminta lagu tambahan meski penampilan mereka seharusnya sudah selesai. Usai lagu "Sekitar Kita", Krakatau memberi bonus lagu "Gemilang" yang membuat penonton ikut berjingkrak-jingkrak.

IJJF 2019 diramaikan oleh sejumlah musikus lokal dan internasional yang bermain di panggung berlatar Waduk Jatiluhur dan pegunungan.

Hari kedua penyelenggaraan IIJF diramaikan musisi lintas genre dan generasi seperti Ita Purnamasari, Indro Hardjodikoro dan Kayla, Moccondos 40, 57Kustik, Saratuspersen Band, serta Uban Project dari Purwakarta dan pedangdut Via Vallen.

Pagelaran musik internasional pertama di Waduk Jatiluhur itu digelar Perusahaan Umum Jasa Tirta II dan didukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Dwiki Dharmawan persembahkan lagu baru untuk Jatiluhur

Baca juga: Ermy Kullit dan Mus Mujiono awali Jatiluhur Jazz dengan nostalgia


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019