Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil
Suka Makmue (ANTARA) - Zuraida Hanum (41), isteri mendiang Jamaluddin, seorang hakim di Pengadilan Negeri Medan mengakui sekitar tiga pekan sebelum suaminya ditemukan meninggal dunia, rumah mereka berlokasi di Perumahan Royal Monaco Blok D No 22, Medan Johor, Sumatera Utara, pernah diteror oleh orang tidak dikenal (OTK)

"Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil," kata Zuraida di Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu.

Sambil menahan haru, ia menceritakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 06.30 WIB saat semua anggota keluarga termasuk korban masih berada di dalam rumah dan bersiap memulai aktivitas.

Akibat perusakan tersebut, pintu pagar di bagian rumahnya rusak parah sehingga tidak bisa dibuka sama sekali.

Baca juga: Keluarga minta polisi tangkap pembunuh hakim PN Medan

Namun, pelaku yang diduga merusak pintu pagar rumah mereka kebetulan tidak terekam kamera pengawas (CCTV) karena saat itu kebetulan sedang rusak.

"Entah karena sengaja atau tidak, yang jelas pintu rumah kami terlihat sudah rusak. Namun tidak tahu siapa yang melakukannya, karena saat saya keluar dari rumah tidak ada orang di luar," ucap Zuraida menambahkan.

Ia juga menceritakan, selama ini sang suami tidak pernah memiliki musuh atau diteror oleh pihak yang diduga tidak sedang dengan perkara yang ditangani oleh suaminya di Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara.

Apalagi selama ini, sang suami tidak pernah mengeluh atau pun bercerita tentang kegiatan dan tidak pernah menceritakan apakah mengalami teror atau pun ancaman.

Baca juga: MA: Perlu standar pengamanan bagi hakim

Bahkan pada hari kejadian, sang suami yang keluar rumah usai shalat subuh juga bergegas ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, guna menjemput seorang teman.

Namun sampai saat ini, Zuraida mengaku tidak tahu siapa teman sang suami yang dijemput tersebut.

"Seperti biasa saya siapkan semua kebutuhan suami, mulai dari pakaian, berkas perkara dan semua kebutuhan. Semua berlalu biasa saja," katanya sambil menyeka air mata.

Baca juga: PN Medan belum bisa simpulkan penyebab kematian hakim Jamaluddin

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019