Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan rencana pembangunan jalan tol Jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo dan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta mampu mendongkrak pertumbuhan investasi di sektor infrastruktur.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan wilayah Kulon Progo menjadi salah satu kabupaten yang akan dilewati jalur jalan tol dan pembangunan Bedah Menoreh sebagai sarana pendukung investasi.

"Sejauh ini, investasi infrastruktur hanya dilakukan oleh pemerintah, seperti jalan tol dan sarana publik lainnya. Sehingga, kami berharap pembangunan jalur jalan tol dan pembangunan Bedah Menoreh mampu mendongkrak investasi bidang infrastruktur," katanya.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah pusat sedang gencar melalukan pembangunan infrastruktur melalui proyek strategis prioritas nasional di Jawa Tengah dan DIY. Proyek strategis yang sudah terealisasi, yakni pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dengan estimasi investasi lebih dari Rp10 triliun.

Selanjutnya, proyek strategis yang sedang perencanaan berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), diantaranya Jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo sendiri memiliki panjang 91,93 kilometer dengan biaya investasi yang diperkirakan mencapai Rp22,54 triliun.

Jalan Tol Bawen-Yogyakarta memiliki panjang 71 km dengan biaya investasi total sebanyak Rp12,139 triliun. Rencananya, proyek akan dimulai pada 2020 dengan melakukan pembebasan lahan.

"Sejak adanya pembangunan YIA, otomatis investasi pemerintah di bidang infrastruktur juga ikut naik, mulai dari rencana pembangunan jalan tol, dan jalur kereta bandara," kata Agung.

Agung mengatakan investasi infrastruktur yang dilalukan oleh pemerintah akan membuka akses masyarakat luar daerah Kulon Progo dan sebaliknya orang Kulon Progo keluar daerah. Dampak yang akan terasa, yakni perputaran uang, dinamika ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sangat jelas akan meningkat.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara bersamaan, otomatis pertumbuhan ekonomi sangat tinggi pada saat itu. Hal ini dikarenakan belanja pemerintah sangat tinggi.

"Pada 2020 sampai 2022, dinamika ekonomi di Kulon Progo sangat tajam," katanya.


Baca juga: Proyek Tol Yogyakarta-Solo telan investasi dalam negeri Rp25 triliun
Baca juga: Sultan : untuk selamatkan UMKM, tidak akan ada rest area di tol DIY
Baca juga: BPCB : Tol Yogya-Solo Lewat Manisrenggo hindari situs cagar budaya

Pewarta: Sutarmi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019