Sidoarjo (ANTARA) - Objek vital Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur ikut memperketat penjagaannya menyusul adanya ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu pukul 08.45 WIB.

Mashabi selaku Airport Security Senior Manager Bandar Udara Internasional Juanda saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu mengatakan pengetatan penjagaan itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keamanan di dalam lingkungan Bandara Juanda.

Baca juga: Melayu Raya kutuk aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan

Baca juga: Jenazah terduga pelaku bom bunuh diri dievakuasi ke RS Bhayangkara


Baca juga: Personel jibom disiagakan di rumah terduga pelaku bom bunuh diri

"Saat ini status di Juanda masih hijau belum kuning. Namun demikian, kami memperketat dan meningkatkan penjagaan," katanya.

Ia menjelaskan, penjagaan itu dilakukan di pos-pos mana saja yang rawan untuk digunakan orang masuk ke dalam lingkungan Bandara Internasional Juanda Surabaya.

"Pos mana saja yang rawan orang masuk, yang berpotensi melawan hukum akan kami tingkatkan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk penambahan pasukan masuk belum dilakukan, terapi kami masih mengefektifkan anggota yang ada di lapangan untuk penjagaan itu.

"Salah satunya profiling terhadap calon penumpang. Kalau biasanya hanya dipantau, kini lebih dipelototi lagi, baik badan dan juga barang bawaan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Polresta Sidoarjo Jawa Timur AKBP M Anggi Naulifar Siregar saat dikonfirmasi di Sidoarjo, mengatakan pihaknya melakukan pengetatan penjagaan di Mako Polresta dan juga di masing-masing kepolisian sektor di Sidoarjo.

"Masing-masing kendaraan yang masuk kami periksa secara menyeluruh baik itu roda dua dan roda empat, termasuk barang bawaan yang ada di bagasi juga turut diperiksa," katanya.

Menurutnya, pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan detektor metal, kaca cermin dan juga seekor anjing pelacak.

"Hal itu untuk meningkatkan keamanan yang ada di Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019