London (ANTARA) - Formula Satu pada Selasa untuk pertama kalinya menetapkan rencana keberlanjutan untuk mencapai jejak nol karbon bersih untuk cabang olahraga ini sampai 2030.

Pemilik kejuaraan ini, Liberty Media, yang akan melombakan 22 grand prix tahun depan dengan diikuti 10 tim dari seluruh dunia, mengatakan proyek pengurangan karbon ini bakal segera dimulai.

Ia juga menjanjikan semua event Formula Satu akan berkelanjutan sampai 2025.

"Kami menyadari peran penting bahwa semua semua organisasi harus turut serta menangani masalah global ini," kata ketua Chase Carey dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

Carey mengatakan mesin tenaga turbo V6 yang saat ini ada dan digunakan sejak 2014 adalah yang paling efisien di dunia dan menghasilkan daya lebih besar dengan bahan bakar lebih sedikit daripada mobil-mobil biasa.

Baca juga: Hamilton raih gelar juara dunia keenam meski Bottas juara di Austin

"Kami percaya F1 dapat terus menjadi pemimpin industri otomotif dan bekerja dengan sektor energi dan otomotif demi menghadirkan mesin pembakaran internal hibrida nol-karbon bersih pertama di dunia," kata pria Amerika itu.

Inisiatif-inisiatif lain termasuk bergeser ke logistik ultra efisien dan kantor, fasilitas, dan pabrik yang ditenagai energi terbarukan.

McLaren disertifikasi sebagai tim netral karbon pertama Formula Satu sejak 2011, tetapi cabang olahraga ini juga kesulitan menghapus reputasi buruk dari era mesin V12.

Formula Satu mengatakan bahan-bahan dasar berkelanjutan akan digunakan pada semua event di mana semua limbah digunakan kembali atau didaur ulang, dan plastik sekali pakai dilarang digunakan.

Juga akan ada insentif untuk penggemar yang mencapai arena balap dengan cara lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Gelar juara dunia ke-6 tak buat Hamilton jemawa

Juara dunia enam kali Formula Satu Lewis Hamilton yang adalah seorang vegan, berkata tahun ini tentang upayanya mengurangi jejak karbonnya sendiri.

Pebalap Mercedes ini mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa dia telah menjual jet pribadinya dan mengurangi terbang untuk bersenang-senang, tak menggunakan plastik sekali pakai di rumah dan kantornya, serta ingin mencapai netral karbon sampai akhir 2019.

"Memang tidak mudah karena, ya, kami berkeliling dunia dan kami mengemudikan mobil-mobil Formula Satu. Jejak karbon kami pasti lebih tinggi daripada rata-rata pemilik rumah yang tinggal di kota yang sama (di mana balapan diadakan)," kata dia kemudian.

"Tapi itu tidak berarti Anda harus takut mengungkapkan hal-hal yang bisa menjadi perubahan positif."

Baca juga: Giovinazzi bertahan di Alfa Romeo, empat bangku di F1 masih kosong

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019