Bojonegoro (ANTARA News) - Komunitas masyarakat Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mulai menyambut bulan puasa Ramadhan tahun ini dengan mengelar kenduri (megengan) hampir diseluruh rumah. "Mulai hari ini sudah ada warga yang mengelar megengan, biasanya puncaknya dua hari sebelum puasa. Warga secara bergantian kenduri dari rumah pindah ke rumah warga lainnya"` kata seorang tokoh warga setempat, Moch Miran (43). Menurut dia, hampir seluruh warga setempat yang jumlahnya 216 KK (672 jiwa), mengelar megengan menyambut puasa Ramadhan. Warga yang melakukan megengan tersebut biasanya memberikan buah tangan berupa makanan bagi tamunya saat pulang. Miran, yang pernah belajar Islam di Pondok Pesantren Magelang, Jawa Tengah, mengemukakan lantaran hampir seluruh warga mengelar kenduri, maka pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran, sehingga sebelum warga pulang ke rumah masing-masing sudah diundang ke kediaman warga lainnya. Ia mengaku, sejak beberapa tahun terakhir ini memimpin doa warga yang megengan. Tetapi, sejumlah pemuda setempat juga sudah banyak yang mampu memimpin doa kenduri, selain mampu menjadi imam shalat Tarawih. Dia menjelaskan, sejak beberapa tahun terakhir jamaah sholat Tarawih di Dusun Jepang selalu bertambah, hampir semuanya dari para pemuda dan pemudi, termasuk anak-anak. Pelaksanaan shalat Tarawih yang di era tahun 1995 hanya menempati Masjid Al Huda, sekarang sudah bisa dilaksanakan di tiga lokasi. Selain itu, Mushalla Muhammad miliknya dan satu mushalla lainnya menampung jamaah warga Dusun Jepang di wilayah timur. "Rata-rata di setiap masjid atau mushalla diikuti 20 hingga 30 jamaah", katanya. Ia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini shalat Idul Fitri (Ied) dilaksanakan di Masjid Al Huda yang awal pembangunannya mendapatkan dukungan Hardjo Kardi, trah terakhir dari pendiri gerakan masyarakat Samin, Samin Surosentiko. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008