Makassar (ANTARA) - Asia Pacific Alliance for Disaster Management (A-PAD) Korea bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah membangun 71 unit Hunian Terpadu (Integrated Community Shelter/ICS) bagi penyintas bencana Palu di Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan keterangan resminya di Makassar, Kamis, Tim Global Philanthropy Network (GPN)-ACT Amir Firdaus mengatakan kolaborasi ACT dan A-PAD dalam pembangunan hunian terjalin karena kesamaan visi. A-PAD merupakan organisasi internasional yang juga berfokus pada manajemen kebencanaan.

“A-PAD merupakan organisasi global yang berfokus pada penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun pemulihan,” kata Amir.

Pembangunan kompleks hunian yang mulai dibangun pada 25 Januari 2019 lalu itu dikawal langsung oleh A-PAD Korea. ICS yang merupakan buah kedermawanan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Community Chest of Korea (CCK) itu telah diresmikan.

Menurut Amir, wilayah Biromaru dipilih sebagai tempat pembangunan hunian karena masih banyak penyintas yang belum memiliki tempat tinggal layak. Untuk itu hunian segera diimplementasikan menjadi pembangunan sebuah kompleks Hunian Nyaman Terpadu.

“Banyak dari masyarakat yang keadaan ekonominya terbatas. Harta satu-satunya, rumah, ketika gempa terjadi habis sudah. Di situlah kami mendengarkan masukan dari masyarakat bahwa masih banyak yang perlu diakomodasi, terutama kebutuhan tempat tinggal,” kata Amir.

Baca juga: ACT dan A-PAD bangun hunian untuk penyintas gempa Palu

Baca juga: UNDP akan bantu pemulihan bencana di Sulteng, NTB sampai 2021

 

2020, bantuan huntap di Palu ditargetkan selesai



Penentuan lokasi ini tidak lepas dari koordinasi pemerintah Sigi dan ACT Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng).

Selain bantuan tempat tinggal, kata Amir, A-PAD juga memberikan sejumlah bantuan di tahap tanggap darurat seperti keperluan sanitasi dan logistik kepada para penyintas bencana.

Amir mengatakan, ACT dan A-PAD terus diikhtiarkan untuk memberikan bantuan terbaik bagi korban bencana di Palu.

Sementara Field Officer A-PAD Korea, Heechul Park mengatakan, bantuan untuk penyintas bencana di Desa Mpanau, Sigi, tidak hanya sebatas tempat tinggal, tetapi juga menunjang sejumlah fasilitas pendukung.

“Kami berpikir untuk menambahkan kipas di setiap unit. Kami juga akan menanam pohon dan membuat taman di kompleks hunian,” kata Heechul.

Selain itu, A-PAD mencanangkan program pemberdayaan masyarakat untuk penyintas bencana di Sigi. A-PAD juga telah beberapa kali berkolaborasi dengan ACT dalam penanganan bencana alam di Indonesia, seperti gempa Lombok dan tsunami Selat Sunda.

A-PAD telah melakukan edukasi terkait mitigasi bencana di sejumlah sekolah di seluruh Indonesia.*

Baca juga: DPRD Sulteng harap dana Rp1,9 T penuhi kebutuhan korban bencana

Baca juga: Perempuan korban gempa di Palu diajari bela diri

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019