Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat mencatat sepanjang Januari hingga awal Oktober 2019 telah terjadi 30 kasus atau kejadian kebakaran.

"Kejadian kebakaran paling banyak terjadi pada Agustus dan September karena puncak dari musim kemarau," kata Kepala Seksi Damkar BPBD Kota Sukabumi Iskandarsyah di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, untuk kebakaran yang menghanguskan rumah hanya sembilan kejadian dan sisanya kebakaran lahan. Bahkan dalam dua bulan terakhir (Agustus dan September) kebakaran lahan terjadi 14 kasus.

Adapun faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran lahan tersebut diduga ada unsur kesengajaan dan kelalaian manusia. Namun, dari banyaknya kasus kebakaran lahan dapat berhasil ditanggulangi dan tidak sampai merembet ke rumah warga, apalagi lokasinya dekat dengan permukiman manusia.

Baca juga: Kerugian bencana pada September di Sukabumi mencapai Rp3,2 miliar

Baca juga: Sepanjang September, terjadi 37 kejadian bencana di Sukabumi


Kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi memang kebanyakan dari faktor manusia itu sendiri, maka dari itu meskipun saat ini sudah mulai ada turun hujan tetapi harus diwaspadai seperti tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran seperti membakar alang-alang.

"Dan yang paling penting warga Kota Sukabumi yang memiliki banyak kawasan padat penduduk harus memperhatikan kondisi kelistrikan dan selalu memeriksa jaringan listrik, kompor dan lainnya," katanya.

Iskandarsyah mengatakan untuk meminimalisasi kebakaran, pihaknya akan melakukan sosialisasi mulai dari anak TK hingga mahasiswa.

Sosialisasi dianggap penting untuk mengurangi risiko pengurangan dampak bencana. Di sisi lain, kerugian kebakaran yang terjadi di Kota Sukabumi mencapai ratusan juta rupiah dan bantuan sudah disalurkan, baik dari BPBD maupun dinas terkait.*

Baca juga: Kebakaran di Sukabumi tewaskan penghuni rumah

Baca juga: Ratusan hektare lahan perkebunan di Kampung Legok Sukabumi terbakar

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019