Jakarta (ANTARA) - Meski batal membangun tangki septik komunal karena keterbatasan lahan, warga Tanjung Duren Utara mulai memasang tangki septik kecil untuk keseluruhan titik jamban di Gang Sekretaris I RT 15/07.

Ketua RT 15/07 Sitanggang mengatakan, tangki septik berukuran ukuran 0,8x1 meter dipasang pada 21 titik jamban warga. Pemasangannya pun perlu membongkar jalan.

"Tiap hari akan kami pasang tiga sampai selesai. Sore ini baru satu selesai kami pasang," ujar Sitanggang di Jakarta, Rabu.

Sitanggang mengatakan dengan tangki septik tersebut, limbah kotoran akan tertampung di dalamnya. Sedangkan airnya akan mengalir ke Kali Gendong.

"Pakai 'septic tank' ini mesti disedot setahun sekali," kata dia.

 Baca juga: Tanki septik komunal batal dipasang di Tanjung Duren Utara
Baca juga: Lubang "septick tank" segera dibangun di Tanjung Duren Utara


Untuk pemasangan tangki septik, jalanan Gang Sekretaris I dibongkar. Namun agar warga bisa melintas, papan kayu diletakkan di atas lubang pembongkaran.

Tangki septik komunal yang semula akan dipasang di Gang Sekretaris I Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, untuk mengatasi pembuangan limbah tinja langsung ke Kali Gendong, batal dipasang.

Sebab, Gang Sekretaris I selebar satu meter, tidak memadai untuk dipasang tangki septik komunal yang sudah tiba dari pengelola air limbah Perusahaan Daerah (PD) PAL Jaya.

Lurah Tanjung Duren Utara Iskandar mengatakan, seluruh sarana tangki septik dan perpipaannya didapat dari "Corporate Social Responsibility (CSR)" oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat.

"Sudah dari Sudis SDA Jakbar," ujar Iskandar.

Warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, diketahui masih buang air besar (BAB) sembarangan. Menurut data yang dikemukakan Suku Dinas (Sudis) Kesehatan Jakarta Barat.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini dalam giat verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Jakarta mengungkapkan 214 Kepala Keluarga (KK) di 4 RW wilayah Tanjung Duren Utara belum memiliki jamban sehat dan memilih BAB di saluran air.

Kondisi terburuk paling banyak dialami oleh warga di RT 15 RW 07 yakni 124 KK, menurut data tersebut.
Baca juga: Warga Tanjung Duren Utara masih BAB sembarangan
Baca juga: BAB sembarangan, warga Tanjung Duren Utara belum punya "septick tank"

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019