tingginya curah hujan pada Oktober juga dapat mengganggu produksi sayur mayur perkebunan di Batam dan Bintan
Batam (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau mengingatkan potensi terjadinya inflasi menjelang akhir tahun, akibat gelombang tinggi yang dapat menyebabkan gangguan distribusi kebutuhan masyarakat di daerah setempat.

Wakil Ketua TPID Kepri, Gunawan di Batam, Minggu, mengatakan terdapat potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada Oktober 2019.

"Gelombang laut yang tinggi menjelang akhir tahun dapat mengganggu proses distribusi logistik dan mengurangi ketersediaan pasokan bahan makanan," kata dia.

Baca juga: TPID Kepri optimistis tekan inflasi Juni

Gelombang laut, juga berpotensi meningkatkan harga komoditas ikan laut, saat menjelang musim angin utara.

TPID juga mencatat tingginya curah hujan pada Oktober juga dapat mengganggu produksi sayur mayur perkebunan di Batam dan Bintan, sehingga dikhawatirkan harga kebutuhan masyarakat itu meningkat.

"Tren peningkatan harga emas dunia hingga saat ini diperkirakan dapat kembali memicu kenaikan inflasi kelompok inti, emas perhiasan," kata dia.

Baca juga: Inflasi di Kepri jelang Lebaran diprediksi tinggi

Untuk mengendalikan inflasi, TPID menggunakan kebijakan 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

"Penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan dilakukan untuk pengendalian harga," kata dia.

Dengan kebijakan 4K, maka diharapkan inflasi Kepri tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen ± 1 persen.

Baca juga: TPID Kepri: kenaikan tarif pesawat dapat memicu inflasi

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019