dalam waktu satu jam sumur bor dapat mengeluarkan air 16.000 liter
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, membentuk tim investigasi kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan berbagai unsur untuk memastikan penegakan hukum pada kasus tersebut.

Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar  di Palembang, Jumat, mengatakan tim ini terdiri atas personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Perizinan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Dinas Pertanahan, Manggala Agni, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan UPTD Kementrian Kehutanan.

“Kami tentunya dibantu TNI/Polri untuk menginvetarisasi lahan terbakar, melakukan pemetaan detail hingga investigasi penyebab dan akibat meluasnya kebakaran hutan, kebun dan lahan di wilayah OKI,” kata dia.

Kepala BPDB Kabupaten OKI Listiadi Martin mengatakan tim ini akan bertugas memetakan lokasi terbakar secara detil baik wilayah, ruang, luasan, vegetasi hingga status lahan serta dampak yang terjadi.

“Ada tidaknya perbuatan yang melanggar larangan pembakaran akan didalami,” kata dia.

Baca juga: Titik panas di Sumatera Selatan melonjak capai 610 hotspot


Selain upaya investigasi tambah Listiadi, tim juga bertugas melakukan langkah antisipatif melalui pemetaan areal terbakar hingga upaya penanggulangannya.

Untuk langkah pencegahan, Pemkab merencanakan pembangunan beberapa unit sumur bor yang lokasinya akan dipetakan oleh tim investigasi ini, kata dia.

Terkait pembuatan sumur bor, sebelumnya Dandim 0402 Ogan Komering Ilir Letkol Inf Riyandi, mengatakan, sumur bor terbukti dapat digunakan untuk pemadaman api dengan cepat. Selain itu, sumur bor bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.

"Di lokasi ini (Sepucuk) kami menggali 10 titik sumur bor. Tapi ada juga di Pampangan, Pangkalan Lampan, dan Tulung Selapan ada 14 titik. Ditambah lagi dari tim BRG," kata Riyadi.

Riyandi mengatakan kapasitas air sumur bor dapat mencapai 4 liter per detik, artinya dalam waktu satu jam sumur bor dapat mengeluarkan air 16.000 liter di musim kemarau atau setara dengan kemampuan empat mobil damkar berisi 4.000-5.000 liter untuk satu damkar.

"Hitungan kami ini sama dengan damkar, bedanya mobil itu membutuhkan waktu panjang dan tidak bisa jangkau langsung titik karhutla. Kalau sumur bor langsung," kata Dandim.


Baca juga: Kasus karhutla, Polda Sumsel tangani 30 tersangka
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019