ini agar menjadi ajang dialog keagamaan yang ditarik dalam konteks kekinian.
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 negara ikut perhelatan pembahasan Islam moderat dalam Konferensi Internasional Agama dan Pendidikan yang akan digelar di Tangerang Selatan, Banten, pada 8-10 Oktober 2019.

"Konferensi ini membahas mengenai Islam wasathiyah dan terus kita kuatkan melalui pendekatan agama dan pendidikan," kata Kepala Badan Litbang serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Abdurrahman Mas'ud dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Sepuluh negara yang mengikuti 1st International Conference on Religion and Education adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Filipina.

Mas'ud mengatakan terdapat tiga tujuan diadakan konferensi agama dan pendidikan tersebut yakni pertama untuk menguatkan sikap moderasi beragama sesama negara ASEAN melalui pendidikan agama.

Kedua, kata dia, merumuskan pemikiran-pemikiran tentang agama dan pendidikan agama yang mampu menjawab tantangan dunia kontemporer.

Baca juga: JK: Perkembangan Islam di Indonesia cenderung moderat


Selain itu, dia mengatakan konferensi tersebut agar dapat menjadi ajang mendialogkan berbagai hal keagamaan dan pendidikan agama yang ditarik dalam konteks kekinian.

Kabalitbang Diklat Kemenag mengatakan panitia konferensi telah menerima 123 paper yang disortir menjadi 80 untuk dibahas dalam ajang tersebut.

Kegiatan, kata dia, akan dihadiri 120 peserta aktif dari mancanegara dan 80 peserta undangan pembukaan.

"Meski banyak membahas soal keagamaan Islam tapi kami juga membahas praktik yang baik dari sistem pendidikan lintas agama, seperti dari Seminari Magelang yang baik dalam pendidikan karakter," katanya.


Baca juga: Ansor sampaikan dokumen Deklarasi Islam untuk Kemanusiaan kepada Paus

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019