Paris (ANTARA News) - Prancis memulai perayaan Hari Bastille pada Senin dalam hiruk-pikuk kontroversi, ketika Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bergabung dengan puluhan pemimpin untuk menyaksikan parade militer di Champs Elysees, demikian laporan AFP. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sesjen PBB), Ban Ki-moon, adalah tamu kehormatan pada perayaan tahun ini, dan dua unit pasukan perdamaian PBB yang berbaret biru memulai pawai tradisional dari Arc de Triomphe sampai Place de la Concorde. Namun, undangan Presiden Nicolas Sarkozy kepada Assad telah membuat marah politisi oposisi dan beberapa orang di militer Prancis yang bertugas dalam pasukan perdamaian PBB di Libanon, tempat Suriah selama bertahun-tahun merupakan "pialang kekuasaan" penting. Melakukan pemunculan kembali diplomatik setelah betahun-tahun pemboikotan, Assad termasuk di antara lebih dari 40 pemimpin yang pada Minggu meresmikan uni baru Mediterania, proyek Sarkozy untuk mendorong kerjasama antara Eropa, Timur Tengah dan Afrika utara. Sekelompok veteran Prancis menuduh Suriah di balik serangan bom 1983 di sebuah gedung di Beirut yang menewaskan 58 tentara Prancis, dan mengatakan Assad tidak pantas mendapat undangan ke pesta nasional Prancis. Tentara Prancis seharusnya tidak berbaris melewati pemimpin Suriah itu dalam parade ke Champs Elysees, kata Jean Luc Hemar, ketua perhimpunan veteran dari Camp Idron di Prancis tengah. "Kami merasa gelisah," katanya, khususnya ketika beberapa dari lulusan sebuah akademi militer disebut untuk menghormati salah seorang pihak yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pemboman Drakkar itu. "Drakkar akan membentuk bayangan (kejadian) 14 Juli itu," katanya. Pemimpin oposisi Sosialis Prancis, Francois Hollande, mengatakan bahwa festival Bastille Day "telah dinodai dengan kontroversi" karena kehadiran Assad ke perayaan yang menandai serangan atas Bastille 1789 pada awal Revolusi Prancis. Kepresidenan Prancis Minggu membela keputusannya untuk mengundang Assad dan mengatakah pemboman-trek 1983 di gedung Drakkar di Beirut dilakukan oleh Hizbullah yang didukung-Iran dan bukan oleh Suriah. "Untuk menyalahkan Suriah karena pemboman Drakkar merupakan kesalahan sejarah," kata pejabat Elysee. "Benar-benar tidak ada alasan bagi kontroversi seperti itu," ujarnya. Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Bernard Kouchner, yang berasal dari sayap-kiri Perancis, bulan lalu mengomentari bahwa ia "pada khususnya tidak senang" dengan kehadiran Assad pada pesta nasional itu. Sementara itu, mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac, yang memutuskan hubungan tingkat-tinggi dengan Assad karena pembunuhan pda 2005 atas bekas perdana menteri Libanon, Rafiq Hariri, yang adalah teman pribadi dekatnya, menilai bahwa akan mencolok mata dengan ketidakhadiran Assad dalam beberapa hari itu. Namun, para pejabat Prancis membantah bahwa keputusan Chirac untuk tidak hadir terkait dengan Assad. Sarkozy memimpin hari festival nasional kedua sejak menjabat pada Mei tahun lalu, dengan sekitar 4.000 tentara dan lebih dari 60 pesawat terbang akan ikut ambil bagian dalam parade bersemangat mulai di Arc de Triomphe. Setelah menyaksikan terbang melewati Alphajets, Sarkozy dan tamu undangan yang mencakup sandera Kolombia yang dibebaskan Ingrid Betancourt menyaksikan parade, dengan tujuh paratroper direncanakan akan menutup parade dengan satu lompatan di Place de la Concorde. Namun, pertunjukan militer itu tiba di tengah ketegangan antara komandan tertinggi Sarkozy dan pasukan bersenjata mengenai rencana untuk mengurangi lebih dari 50.000 pekerjaan pertahanan dan menutup puluhan pangkalan. Sekelompok pejabat senior bulan lalu mengkritik secara terbuka strategi pertahanan baru Sarkozy yang meminta pengurangan jumlah pasukan bersenjata guna memungkinkan bagi investasi besar-besaran di bidang teknologi intelijen. Para pejabat yang menyebut diri mereka "Surcouf" menulis dalam komentar di sebuah surat kabar Prancis bahwa tingkat militer Perancis akan diturunkan menjadi "liga yang sama seperti Italia", yang akan mendorong peran pertahanan Inggris di Eropa. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008