Cirebon (ANTARA News) - Perampokan uang setoran pembayaran beras untuk rakyat miskin (raskin) sekitar Rp400 juta yang dibawa Kaswanata (56), karyawan Bulog, Senin (30/6) malam lalu di Jalan Raya Tanjungkerta, Kecamatan Kroya, Indramayu, ternyata hanya rekayasa dirinya dengan dibantu tukang ojeg motor, Maman Wasman (42). Keterangan yang disampaikan Kaswanata, warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, kepada polisi saat rekontruksi perampokan, Selasa malam, ternyata banyak perbedaan dengan keterangan Maman, warga Desa Gabuskulon Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu sehingga polisi akhirnya mencurigai keduanya mengatur rekayasa perampokan. Polisi kemudian melakukan interogasi terpisah dan akhirnya mereka mengaku telah membuat rekayasa untuk mendapatkan uang raskin tersebut. Kapolres Indramayu, AKBP Syamsudin Djanieb, ketika dikonfirmasi, Rabu membenarkan bahwa dalam proses rekonstruksi tersebut, ternyata banyak keterangan yang berbeda antara Kaswanata dan Maman sehingga terbongkarlah rekayasa mereka. "Mereka berdua bekerja sama dalam merekayasa aksi perampokan itu, namun keterangan yang diberikan kepada polisi ternyata berbeda-beda, dan banyak kejanggalan di lapangan," katanya. Ia menjelaskan, di lokasi kejadian ternyata tidak ditemukan bercak darah dari luka bacokan pada tangan kanan Kaswanata, tetapi bercak darah itu ternyata malah ditemukan pada jarak 120 meter dari lokasi kejadian. "Setelah diinterogasi lebih lanjut, Maman akhirnya mengakui bahwa peristiwa perampokan itu hanyalah rekayasa," katanya. Kepada penyidik, Maman, mengungkapkan, Kaswanata meminta kepada Maman untuk ikut terlibat dalam skenario perampokan yang telah dirancangnya dengan janji akan diberi uang sebesar Rp1 juta. Menurut Kapolres, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya juga diketahui bahwa luka bacokan pada tangan kanan Kaswanata ternyata merupakan luka yang dibuatnya sendiri dengan menggunakan pisau yang dibeli dari pasar malam di Desa Babakan Jaya, Kecamatan Gabuswetan, seharga Rp15 ribu. Selain mengamankan Kaswanata dan Maman, Polres Indramayu juga tengah memeriksa tiga orang Kasi Kesos pada tiga kecamatan yang diduga terlibat dalam skenario perampokan tersebut yaitu Kasi Kesos Kec Kandanghaur Iwn, Kasi Kesos Kec Sukra Ags, dan Kasi Kesos Kec Patrol End. Menurut Kapolres, sehari sebelum `perampokan' itu terjadi, Kaswanata berkumpul dengan Iwn dan Ags di rumah kediaman Ags di Sukra untuk mengatur skenario, sementara End tidak datang dalam pertemuan tersebut. Dari hasil interogasi, Kaswanata mengaku memberikan uang kepada ketiga Kasi Kesos itu karena mereka telah membantu mendukung ceritanya, yaitu masing-masing Rp2,5 juta untuk Iwn dan Ags, sedangkan End yang tidak datang, diberikan uang Rp2 juta. Sementara itu, Kasub Divre Bulog Indramayu, Surasno, yang sebelumnya menjelaskan kronologi perampokan kepada wartawan mengaku terkejut dengan hasil penyidikan polisi. "Saya tidak menyangka kalau dia akan nekat melakukan aksi tersebut. Apalagi, rekayasa perampokan itu dilakukan sehari sebelum Kaswanata memasuki masa pensiun," katanya. Ia masih belum jelas sanksi apa yang diberikan Perum Bulog karena hasil penyidikan polisi masih berlangsung.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008