Bukan berarti lebih boros, karena di sisi yang lain dayanya itu lebih tinggi, performance-nya juga lebih bagus. Untuk emisi, semuanya lebih bagus, kecuali untuk nitrogen oksida (NOx), tergantung dari jenis kendaraan. Secara umum bagus
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM menyatakan penggunaan campuran 30 persen bahan bakar nabati biodiesel (B30) lolos pada semua aspek kendaraan setelah dilaksanakan uji jalan (road test).

Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan uji jalan dilakukan dengan membandingkan B30 dengan B20, bukan B0.

Baca juga: Hasil uji jalan B30 sebutkan tidak ada masalah

Hasilnya dari sisi konsumsi bahan bakar, secara rata-rata tergantung dari jenis kendaraan, plus minus 0,87 persen lebih tinggi konsumsinya.

"Bukan berarti lebih boros, karena di sisi yang lain dayanya itu lebih tinggi, performance-nya juga lebih bagus. Untuk emisi, semuanya lebih bagus, kecuali untuk nitrogen oksida (NOx), tergantung dari jenis kendaraan. Secara umum bagus," kata Dadan di Jakarta, Kamis.

Balitbang ESDM bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan sosialiasi pelaksanaan Uji Jalan B30 di Kantor Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Rabu (18/9).

Baca juga: Hasil uji biosolar B30 akan dilaporkan ke Jokowi bulan depan

Untuk penggunaan oli, lanjut Dadan, juga tidak ada masalah, apalagi semua kendaraan dalam uji jalan ini melewati batasan minimum dari yang disarankan oleh APM (Agen Pemegang Merk).

Selain itu, dalam uji jalan ini juga terdapat uji coba kendaraan disimpan hingga 3 minggu saat di Dieng, tanpa dihidupkan sama sekali. Hasilnya, kendaraan sudah menyala di bawah 1 detik, karena tidak terjadi pembekuan pada bahan bakar.

"Tidak hanya dari aspek kendaraan, tetapi dari sisi maintenance, B30 sudah lolos. Insya Allah akan start full nasional per 1 Januari 2020," kata dia.

Baca juga: B30 lolos uji "start ability", kendaraan menyala kurang dari 2 detik

Pelaksanaan uji jalan B30 dimulai sejak 20 Mei 2019 dengan tujuan untuk mengkonfirmasi dampak penggunaan B30 pada kinerja kendaraan maupun biaya operasi dan pemeliharaan.

Uji jalan dilaksanakan oleh Badan Litbang ESDM dan BPPT dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, BPDPKS, Pertamina, Aprobi dan Gaikindo.

Baca juga: Bio-solar B30 sukses diuji pada suhu dingin Dieng

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019