Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI Triawan Munaf mengatakan bahwa ia optimistis perfilman nasional akan semakin membaik, dari segi kualitas film maupun para sineas di baliknya.

"Pertumbuhan perfilman di Indonesia tak terlepas dari dampak perekonomian dunia, dan saat ini saya semakin optimis dengan kualitas film yang dilahirkan oleh sineas-sineas Indonesia," kata Triawan di sela-sela pembukaan Akatara 2019 di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: BEKRAF apresiasi "Kucumbu Tubuh Indahku" wakili Indonesia di Oscars

Baca juga: Bekraf dorong perkembangan tiga sektor prioritas


Ia turut menyebutkan beberapa film nasional yang sedang dan akan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air; seperti "Pretty Boys" garapan sutradara Tompi, "Bebas" buatan sutradara Mira Lesmana, dan "6.9 Detik" karya sutradara Lola Amaria.

"Sesaat lagi film "6.9 Detik" luncur, 'Bebas' juga akan di-premier-kan nanti malam. Dalam waktu bersamaan ada 'Pretty Boys', yang dibuat dr Tompi. Kita punya banyak talenta perfilman di Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Produser "Susi Susanti - Love All" ungkap alasan tak pakai nama Susy

Perfilman, lanjut Triawan, merupakan salah satu sektor dari ekonomi kreatif yang menjanjikan, seperti layaknya Hollywood, yang turut andil bagi laju ekonomi di Amerika Serikat.

Triawan pun menjelaskan, mendorong pertumbuhan film di Indonesia membutuhkan banyak dukungan. Dalam acara yang ia buka, Akatara 2019, setidaknya 40 sumber pendanaan datang untuk membiayai 61 proyek film pendek, panjang, serial, hingga animasi.
 
Pengunjung di sela-sela display proposal proyek film yang berpartisipasi dalam Akatara 2019 yang diadakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2019). (ANTARA/Dea N. Zhafira) (ANTARA/Dea N. Zhafira)

​​​​
Akatara merupakan acara tahunan dari kerja sama Bekraf dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang mempertemukan pelaku perfilman dengan investor untuk pendanaan film, serta menjadi pertemuan bisnis dan pasar film Indonesia.

Pada perhelatannya kali ini, beberapa pihak dari dalam dan luar negeri turut terlibat, seperti Bumilangit, Ideasource Entertainment, CGV Indonesia, dan asosiasi lainnya.

Sedangkan untuk pihak internasional, HBO Asia, Asia Pacific Media Forum (APMF), Fremantle Australia, hingga beberapa platform streaming seperti Viu, HOOQ Indonesia, dan Iflix.

Akatara dapat dikunjungi secara gratis oleh para pecinta film selama tiga hari mulai 19-22 September di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Akatara 2019 bakal fasilitasi 61 proyek film Indonesia

Baca juga: Akatara 2019 ajang "perjodohan" pembuat film dengan investor

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019