Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 200 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya terdampak macetnya aliran air ke rumah-rumah, kantor dan tempat usaha mereka sejak Sabtu (7/9) hingga Selasa ini akibat perbaikan saluran pipa di lokasi pembangunan basemen atau ruang bawah tanah Alun-Alun Surabaya.

"Sampai sekarang ini ada lebih dari 200 ribu atau sepertiga pelanggan PDAM se-Surabaya, aliran airnya mati. Kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini," kata Direktur Utama PDAM Sembada Surya Kota Surabaya, Mujiaman saat meninjau penyambungan pipa PDAM di kawasan proyek basemen di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Selasa.

Ratusan ribu pelanggan yang terdampak meliputi kawasan Ngagel Utara, Tenggumung ke Kenjeran, A Yani, Dukuh Kupang Krembangan Gubeng Airlangga, Pacarkeling, Keputran Pasar Kecil, Tidar, Basuki Rahmad, Maspati, Yos Sudarso dan Sidosermo.
Baca juga: PDAM Surabaya targetkan pergantian 80 ribu meteran

Mujiaman menjelaskan gangguan yang diterima pelanggan PDAM terkait matinya aliran air tersebut berawal dari pemasangan tiang pancang untuk pembangunan alun-alun. Sedianya, pipa PDAM telah dilakukan pemindahan jalur pipa bawah tanah.

Namun, lanjut dia, pada prosesnya ditemukan kendala karena padatnya jalur instalasi utilitas bawah tanah di kawasan Yos Sudarso yang cukup padat. Akibatnya, jalur pipa PDAM harus berhimpitan dengan pipa milik PT Telkom.

"Ternyata ada pipa besar punya Telkom berhimpitan. Kalau kita paksa pasang akan tergencet. Kalau kita paksa potong (punya telkom) nanti akan blackout komunikasi di Surabaya," kata Mujiaman.

Mendapati hal itu, lanjut Mujiaman, pihak PDAM memutuskan memotong sendiri pipa milik PDAM untuk mengantisipasi kendala ini. Adapun risikonya proses teknis penyambungan kembali pipa PDAM membutuhkan proses panjang sehingga sempat menghambat aliran air ke ratusan ribu pelanggan.
Baca juga: Pipa Transmisi PDAM di Surabaya Bocor

"Proses ini yang menjadi masalah lagi. Sedangkan untuk mengelas membutuhkan proses panjang lagi karena yang kita las itu di dalamnya ada air. Inilah kesulitannya. Kalau kita tunggu Telkom paling lama 1-2 bulan. Kalau kita menunggu maka infrastruktur tidak berjalan," ujarnya.

Meski demikian, Mujiaman menjanjikan proses penyambungan pipa PDAM akan selesai maksimal Selasa malam ini. Paling lambat aliran air akan mulai normal mulai Rabu (10/9) dini hari mengalir di ratusan sambungan PDAM yang terhambat.

Gambarannya, kata dia, pipa yang dipotong kemudian dipindahkan ke pinggir. Pemotongan pipa itu mulai dari perempatan air mancur hingga Zanggrandi dengan panjang sekira 30 meter.
Baca juga: Surabaya miliki sembilan kran air siap minum

"Kita sedang buang udara untuk mencegah knocking di pipa. Nanti setelah dilakukan pengelasan kemudian akan kita sambung lagi menggunakan baut," ujar Mujiaman.

Mujiaman mengatakan, aliran air akan berjalan seperti sedia kala. Namun, bagi para pelanggan tetap diminta untuk memberikan laporan via sosial media atau pengaduan PDAM Surabaya bila masih mengalami macet aliran air hingga Rabu (11/9) dini hari.

"Nanti malam InsyaAllah hampir semua bisa normal. Tapi yang namanya pipa rumah tangga PDAM yang seperti leher angsa bisa menjebak air. Maka kalau terjadi, Kami imbau untuk melapor agar kami bantu perbaiki," katanya.
Baca juga: Walikota Tolak Tarif PDAM Naik

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019